Suara.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) pasar Low Cost Green Car (LCGC) masih menjanjikan meski pemerintah memberlakukan aturan carbon tax.
Menurut Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, untuk segmen LCGC, Toyota Agya per bulan masih bisa terjual mendekati 2.000 unit, Toyota Calya hampir 4.000 unit kalau dijumlahkan 5.000-6.000 unit. Bila ditotal 10 bulan bisa 23.000 unit
"Saya rasa lihat kontribusi demografi, LCGC masih salah satu model yang disukai pembeli mobil pertama. Jumlahnya masih cukup besar," ujar Anton Jimmi Suwandy, dalam sesi virtual conference, Sabtu (20/11/2021).
Sementara itu, sambung Anton, dari 3.800-an unit yang terpesan di GIIAS, model utama adalah model baru.
Baca Juga: Ada Aturan Carbon Tax, Honda Optimis LCGC Masih Menjadi Pilihan Konsumen
"Jadi cukup wajar kalau komposisi Toyota Veloz 18 persen, Avanza 17 persen jadi total keduanya 35 persen," ungkap Anton Jimmi Suwandy.
Sepanjang 2021, Toyota telah melakukan sejumlah improvement produk termasuk Toyota Avanza dan Toyota Veloz.
Namun diyakini pada 2022 segmen LCGC masih akan mendapatkan tempat di hati konsumen.
"Kita memberikan banyak pilihan ada LCGC, MPV, dan SUV. Jadi pengembangan produk akan jalan terus ke depannya," tutup Anton.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 2019 yang diundangkan 16 Oktober 2019, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) untuk mobil baru tidak lagi berdasarkan bentuk, seperti sedan, jip, menggunakan penggerak roda 4x4 atau 4x2, tapi murni berdasarkan emisi termasuk untuk model LCGC.
Baca Juga: Pakai Mesin TNGA Baru, Ini Wujud Mobility Happiness for All dari New Toyota Camry