Suara.com - Hyundai dan Kia mengalami penurunan penjualan di China akibat dampak berkepanjangan dari perselisihan diplomatik antara Seoul dan Beijing atas penerapan sistem anti-rudal Amerika Serikat bertajuk THAAD di Korea pada 2017.
Dikutip kantor berita Antara dari Yonhap, Hyundai Motor Corporation dan Kia Corporation mengatakan tengah mempromosikan kendaraan ramah lingkungan mereka di Pameran Mobil Internasional Guangzhou China ke-19 untuk menghidupkan kembali penjualan lokal yang lesu.
Hyundai yang memperkenalkan SUV Hyundai Tucson lokal dan model Tucson N Line dalam pameran itu berencana menjual model itu di China akhir tahun ini.
![Hyundai Tucson N Line [Hyundai via Antara].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/18/69496-hyundai-tucson-2022-1.jpg)
Model N Line berada di antara merek N performa tinggi Hyundai dan merek umum Hyundai. Model N menghadirkan kemampuan performa penuh untuk berkendara sehari-hari, sedangkan N Line menghadirkan elemen yang terinspirasi performa ke kendaraan model dasar.
Sementara Kia menampilkan sedan Kia EV6 all-electric dan model EV6 GT sebelum mulai dijual di pasar China akhir tahun depan.
Hyundai dan Kia menetapkan target penjualan 817.000 kendaraan di China tahun ini, naik 23 persen dari 664.744 unit yang dijual mereka di sana tahun lalu.
Dari Januari hingga September, penjualan keseluruhan kedua perusahaan turun 26 persen menjadi 343.208 mobil dari 460.934 selama periode yang sama tahun lalu.
Pada 2019, Hyundai menangguhkan pabrik nomor satunya di Beijing dan menghentikan produksi model kompak kelas bawah untuk meningkatkan profitabilitas.
Baca Juga: Bertandang ke Booth AFL GIIAS 2021: The Angels Melangkah, Pengunjung Dapat Hadiah
Kia juga menutup pabrik Yancheng di tahun yang sama karena permintaan lokal lebih rendah untuk modelnya.