Suara.com - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (18/11/2021) menyebutkan bahwa penggunaan kendaraan listrik efektif mengurangi emisi.
Dikutip dari kantor berita Antara, kendaraan terelektrifikasi yang saat ini mulai menjadi tren di Indonesia dan mulai digencarkan oleh platform penyedia transportasi online, dinilai Dadan Kusdiana sebagai langkah positif.
"Meski pakai listrik yang sekarang masih disupport banyak dari fosil, tapi tetap akan menurunkan emisi," katanya.
Baca Juga: Jual Beli Mobil Bekas Semakin Mudah di GIIAS 2021
Di lingkungan Kementerian ESDM sendiri, Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya melakukan konversi motor dan tahun ini sudah ada 100 unit motor listrik.
"Jadi kami lakukan modifikasi untuk motor yang lama, tapi di saat yang sama juga kami mendorong penjualan baru," tandasnya.
Ia memastikan bahwa konversi motor lama menjadi motor listrik adalah legal. Pemilik motor tetap berhak mendapatkan STNK bahkan memperjualbelikannya.
Kekinian, pemerintah tengah berupaya menurunkan emisi CO2 pada 2030 sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen jika mendapat bantuan internasional. Adapun emisi nol bersih ditargetkan dapat terwujud pada 2060.
Dadan Kusdiana memberikan apresiasi kepada badan usaha yang menyambut program pemerintah dengan berkomitmen mencapai net zero emission atau emisi nol bersih.
Baca Juga: FIFGROUP Dukung Industri Otomotif Indonesia Lewat GIIAS 2021
"Proses transisi (menuju emisi nol persen) ini merupakan proses yang sangat baik untuk dilakukan oleh badan usaha," ungkap Dadan Kusdiana.
Disebutkannya bahwa pemerintah siap mengawal, memfasilitasi, dan membantu badan usaha dalam bertransisi menuju emisi nol persen.
Salah satu tantangan yang dihadapi industri saat ini adalah mendorong percepatan elektrifikasi.
"Di sektor transportasi kita bicara soal mobil listrik atau motor listrik. Tapi kalau di industri tantangannya lebih bervariasi," ujarnya.
Oleh karena itu, Dadan Kusdiana mengatakan Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk membuat strategi agar industri dapat mempercepat transisi energi.
"Kami dari ESDM ingin sama-sama bekerja, memastikan bahwa produksi energinya, energi yang dimanfaatkannya adalah energi yang bersih," pungkasnya.