BMW Sebut Lambatnya Pembangunan Infrastruktur Isi Daya Hambat Adopsi Kendaraan Elektrik

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 17 November 2021 | 14:22 WIB
BMW Sebut Lambatnya Pembangunan Infrastruktur Isi Daya Hambat Adopsi Kendaraan Elektrik
Logo BMW (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BMW mengatakan memilih untuk tidak menandatangani kesepakatan multilateral minggu lalu di COP26 untuk hanya menjual kendaraan listrik pada tahun 2040 karena tidak percaya semua negara akan melakukan bagian mereka dan membangun infrastruktur pengisian yang memadai.

Berbicara terhadap Dezeen, kepala strategi keberlanjutan BMW Thomas Becker mengatakan bahwa pembuat mobil belum menetapkan tanggal kapan akan mengakhiri produksi mobil pembakaran karena target yang mengikat perlu ditetapkan untuk memastikan "negara-negara tertinggal melakukan pekerjaan mereka."

“Pekerjaan dilakukan di Belanda dan Norwegia, jadi pasar ini akan sepenuhnya listrik dan kami hanya akan menjual mobil listrik di sini. Tetapi kami tidak akan memutuskan hari ini bahwa kami yakin bahwa orang-orang di Italia akan melakukan pekerjaan mereka dengan baik,” ucapnya seperti dilansir dari Carscoops.

Dezeen mencatat bahwa Norwegia dan Belanda memiliki sekitar tujuh hingga sembilan stasiun pengisian umum per 1.000 kendaraan, sementara Italia hanya memiliki 0,4.

Baca Juga: Wow, Remaja Asal Ghana Berhasil Membuat Motor Elektrik dari Kayu, Mesinnya Bertenaga Surya

Ilustrasi mobil listrik. (Shutterstock)
Ilustrasi mobil listrik. (Shutterstock)

Becker mengatakan ini karena kurangnya “kepemimpinan politik” dari pemerintah lokal dan nasional.

“Orang-orang ini hanya menunggu sampai seseorang memberikan uang kepada mereka untuk menyelesaikan pekerjaan,” komentar Becker.

“Mereka tidak akan melakukannya. Kita harus memiliki target yang mengikat, yang memastikan bahwa negara-negara miskin juga melakukan pekerjaan mereka.”

BMW mengharapkan setiap kendaraan kedua yang dijualnya pada tahun 2030 sepenuhnya listrik dan telah berkomitmen untuk menggemparkan merek Rolls-Royce dan Mini pada tahun 2030.

Becker juga mengatakan bahwa transisi merek BMW ke listrik tanpa infrastruktur yang diperlukan akan mendorong pelanggan untuk membeli mobil bekas berbahan bakar minyak yang notabene dianggap lebih mencemari lingkungan.

Baca Juga: Berkunjung ke GIIAS 2021, Presiden Joko Widodo Telaah Produk Baru dan Mobil Listrik

“Tidak ada yang akan melarang semua kendaraan yang ada, yang rata-rata di Eropa dibangun 11 tahun lalu. Jadi masih lebih baik mereka mendapatkan kendaraan konvensional yang bagus, misalnya di Italia Selatan, daripada mengendarai yang bekas.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI