Suara.com - Pertamina menyatakan kesiapannya dalam menghadapi implementasi kebijakan emisi Euro 4 pada kendaraan berbahan bakar diesel yang akan mulai diterapkan di Indonesia pada April 2022.
Manager Product and Service Development PT Pertamina Patra Niaga Remigius Choerniadi Tomo mengatakan mereka telah siap memenuhi ketersediaan bahan bakar dalam rangka menyambut kebijakan Euro 4 pada tahun depan tersebut.
"Kami yakin Desember 2021 ini ketersediaan BBM-nya sudah ada dan mulai dipasarkan April 2022 ke seluruh SPBU Pertamina di kota-kota besar di Indonesia," ucap Remigius dalam rilis pers, Jumat (12/11/2021).
Remigius menjelaskan, dari sekitar 5.000 SPBU Pertamina, sekitar 2.000 di antaranya sudah siap menjual BBM jenis Pertamina Dex.
Baca Juga: Aturan Uji Emisi DKI Jakarta Dinilai Pakar Otomotif Sebagai Tahapan Menuju Standar Euro 4
Seiring dengan berkembangnya waktu, kata dia, populasi jenis BBM tersebut akan terus menyebar ke seluruh SPBU Pertamina yang ada di Indonesia.
Sementara Isuzu sebagai produsen yang memproduksi kendaraan niaga bermesin diesel menyatakan sudah mempersiapkan diri sejak tahun 2011 dengan memperkenalkan truk medium Isuzu GIGA yang telah mengimplementasi mesin common rail. Pada tahun 2018 pihaknya memperkenalkan produk Isuzu Elf NMR 81 yang juga sudah menggunakan mesin common rail.
Selanjutnya, pada 2019 Isuzu Indonesia juga melakukan ekspor perdana Isuzu Traga ke negara Filipina yang sudah menggunakan mesin dengan standar Euro 4.
Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia Jap Ernando Demily menekankan bahwa pihaknya selalu siap bekerja sama dengan pemerintah dalam berpartisipasi dan mendukung implementasi standar Euro 4 pada 2022.
“Kami yakin bahwa Isuzu telah siap melayani customer dengan kendaraan Euro 4 di masa yang akan datang,” kata Ernando.
Baca Juga: Penerapan Standar Euro 4 Akan Dorong Ekspor Mobil
Isuzu, kata dia, sudah memiliki bekal yang baik dan matang untuk menyongsong standar Euro 4, yakni DNA mesin Isuzu yang irit bahan bakar sehingga memungkinkan pelanggan menghemat biaya operasional.
Kemudian pengalaman Isuzu selama 10 tahun di mesin common rail, serta mekanik Isuzu di dealer yang siap dan paham bagaimana menangani mesin common rail.