Honda, Volkswagen, General Motors, dan Ford Turun Laba Akibat Chip

Senin, 08 November 2021 | 11:06 WIB
Honda, Volkswagen, General Motors, dan Ford Turun Laba Akibat Chip
Logo Honda, sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak produsen mobil terpaksa memperlambat atau menghentikan sementara produksi akibat terjadinya kelangkaan chip semikonduktor.

Dikutip dari kantor berita Antara, sekitar dua pekan lalu General Motors dan Ford melaporkan laba yang lebih rendah karena krisis chip semikonduktor.

Kedua raksasa otomotif Amerika Serikat ini memperingatkan bahwa krisis kemungkinan akan berlanjut hingga 2022.

Volkswagen juga melaporkan penurunan laba pada kuartal ketiga karena kekurangan chip. Sebuah situasi yang membuat pabrikan otomotif Jerman itu tidak dapat memenuhi permintaan untuk pengiriman mobil.

Baca Juga: Terjadi Banjir Pesanan Honda S660 Setelah Model ini Dikabarkan Segera Stop Produksi

Ilustrasi pabrik perakitan mobil (Shutterstock).
Ilustrasi pabrik perakitan mobil (Shutterstock).

Kekinian, salah satu produsen otomotif kenamaan Jepang, Honda menurunkan perkiraan laba tahun ini pada Jumat (5/11/2021) waktu setempat. Alasannya juga senada, kekurangan chip dan masalah rantai pasokan yang melanda produsen mobil di seluruh dunia.

Pengumuman itu datang ketika perusahaan mencatat penurunan laba bersih pada kuartal Juli-September. Meskipun laba bersih semester pertama didukung oleh hasil yang lebih kuat yang terlihat dalam tiga bulan sebelumnya.

"Lingkungan bisnis eksternal akan tetap menantang selama tahun fiskal ini terutama karena pandemi COVID-19, kekurangan pasokan suku cadang tertentu termasuk semikonduktor dan peningkatan biaya bahan baku," jelas Honda Motors Corporation dalam sebuah pernyataan, yang dikutip kantor berita Antara dari The Japan Times, Minggu (7/11/2021).

Honda menurunkan perkiraan laba bersih menjadi 555 miliar yen atau sekitar Rp 70 triliun dari perkiraan sebelumnya 670 miliar yen (Rp 84,5 triliun).

Laba bersih turun 31 persen year-on-year (YoY) di kuartal kedua. Tetapi pendapatan semester pertama jauh lebih baik dengan kenaikan laba bersih 143 persen dari periode enam bulan yang sama tahun lalu atau mencapai 389,2 miliar yen (Rp 49 triliun).

Baca Juga: Honda ADV150 Jadi Skutik Resmi Sirkuit Mandalika

Laba operasional di semester pertama juga naik 161 persen menjadi 442,1 miliar yen (Rp55,8 triliun).

"Ini terutama disebabkan oleh efek positif dari peningkatan penjualan unit, upaya pengurangan biaya, dan efek mata uang yang menguntungkan," jelas Honda.

Selain menurunkan perkiraan laba bersih, produsen mobil itu juga memangkas proyeksi laba operasionalnya menjadi 660 miliar yen (Rp 83 triliun) dari perkiraan sebelumnya sebesar 780 miliar yen (Rp 98 triliun).

Sementara perkiraan penjualan saat ini terlihat di angka 14,60 triliun yen (Rp 1,8 kuadriliun), turun dari perkiraan sebelumnya 15,45 triliun yen (Rp 1,9 kuadriliun).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI