Suara.com - Model bisnis modifikasi sepeda motor yang dikemas dalam bentuk koperasi dianggap dapat menumbuhkan center of excellence di berbagai daerah, sehingga Indonesia akan memiliki kekayaan komunitas yang kreatif dan lebih luas.
Dikutip dari kantor berita Antara, inilah ajakan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM) Teten Masduki kepada para pelaku industri otomotif dalam acara Kustomfest 2021 yang diselenggarakan PT Pegadaian, sebagaimana dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).
Ajakan ini utamanya ditujukan kepada para pelaku usaha modifikasi atau sepeda motor kustom, untuk berkoperasi agar menjadi kekuatan ekonomi baru yang besar dan merata di berbagai daerah.
Pelaku usaha modifikasi sepeda motor ini dinilai menjadi salah satu bagian dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masa depan di Indonesia karena berbasis kreativitas dan inovasi.
Baca Juga: Ini Pertolongan Pertama Saat Mobil Terendam Banjir
Menurut Menkop UKM, dengan terhimpun ke dalam koperasi, para pelaku industri otomotif dapat menjadi agregator proyek pekerjaan yang lebih besar.
Sementara pengerjaan modifikasi dan kebutuhan setiap komponen dapat disebar ke bengkel-bengkel spesifik.
Adanya koperasi juga akan mempermudah akses pembiayaan dari hulu, produksi, hingga pemasaran. Misalnya akses pembiayaan bunga ringan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang saat ini diarahkan untuk memperkuat koperasi produksi.
Dari sisi pemasaran, penyerapan produk akan lebih terjamin karena koperasi yang menjalin kerja sama dengan offtaker, misalnya dengan Pegadaian yang menyediakan kredit pembelian kendaraan bermotor kepada konsumen.
"Dari segi pembiayaan, sisi produksi bisa memakai KUR (Kredit Usaha Rakyat) atau pakai dana koperasi. Tapi untuk listing company (pendaftaran saham perusahaan ke bursa efek) bisa memanfaatkan Pegadaian, jadi orang tidak harus beli cash (tunai) kan," lanjutnya.
Baca Juga: Hindari Naik Motor Pakai Sandal, Ini Alasannya
"Jadi ini menjadi potensi yang besar di tengah pandemi. Karena saat ini yang memiliki daya beli itu middle up, sehingga harus digarap dengan produk-produk kustom yang high end product," ujar Menkop dan UKM.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu upaya bermitra, sekaligus memberikan kesempatan kepada UMKM untuk dapat tumbuh dan bergerak maju.
"Ini juga sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendorong lahirnya koperasi dengan produk unggulan yang memiliki daya saing nasional dan global," tukasnya.