Suara.com - Gojek (GoTo) dan Gogoro resmi mengumumkan kemitraan strategis untuk mempercepat pengadopsian kendaraan listrik roda dua di Indonesia, keduanya juga bekerja sama dengan Pertamina.
Yaitu dalam skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.
Pengujian ini melibatkan 250 unit Gogoro Smarscooter dan empat stasiun baterai swap GoStation di SPBU Pertamina, Jakarta.
Kedua perusahaan berencana untuk meningkatkan uji coba menjadi 5.000 kendaraan listrik roda dua dan menghadirkan lebih banyak stasiun baterai swap.
Baca Juga: Gogoro Smartscooter, Motor Listrik Hasil Kerja Sama Gojek-Gogoro untuk Indonesia
Sebagai catatan Gogoro Smartscooter yang hadir pada 2015 mengantongi predikat peraih penghargaan kendaraan listrik roda dua pintar pertama di dunia.
"Dengan menggabungkan jangkauan luas Gojek di Indonesia serta kemampuan Gogoro, kami dapat mempercepat perubahan dan berbagi manfaat kendaraan listrik kepada lebih banyak mitra driver dan konsumen," jelas Kevin Aluwi, Co-Founder dan CEO Gojek dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (2/11/2021).
Kevin Aluwi menyatakan, kemitraan dengan Gogoro menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia.
"Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di 2030," tukasnya.
Sementara pendiri dan CEO Gogoro, Horace Luke menyatakan, baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik.
Baca Juga: Claudio Domenicali dari Ducati: Begini Arah Pengembangan Motor Listrik Masa Depan
"Kami menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen kendaraan roda dua dalam memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara cepat, aman, dan mudah digunakan," ungkap Horace Luke.
Uji coba Gojek dan Gogoro juga sejalan dengan tujuan sustainability Gojek dan upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon.
Adapun perjalanan Gojek serta Gogoro sebelum merumuskan kerja sama penggunakan skuter listrik ini bisa disimak sebagai berikut:
Gogoro
Gogoro sendiri menjadi pemimpin inovasi global dalam compact electric propulsion, desain baterai, baterai swap, dan layanan advanced cloud yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengelola ketersediaan dan keamanan baterai.
Inti dari ekosistem Gogoro adalah Jaringan Gogoro (Gogoro Network), platform baterai swap yang efisien dan diakui oleh Guidehouse Insights sebagai perusahaan baterai swap terkemuka untuk kendaraan ringan (lightweight) perkotaan di dunia.
Dengan lebih dari 400.000 pengendara dan 2.100 stasiun baterai swap, jaringan Gogoro telah melayani 270.000 baterai swap harian dengan lebih dari 250 juta total baterai swap hingga saat ini.
Gogoro Smartscooter
2015: Gogoro Smartscooter meluncur, menjadi juara dan meraih penghargaan kendaraan listrik roda dua pintar pertama di dunia.
2019: Gogoro Network mengembangkan Powered by Gogoro Network Program (PBGN) yang memberikan akses kepada mitra produsen kendaraan Gogoro ke inovasi-inovasi yang dimiliki oleh Gogoro, termasuk intelegence drivetrain dan pengontrolnya, komponen, dan smart systems.
Sehingga, mereka dapat mengembangkan dan meluncurkan kendaraan listrik yang unik dan terintegrasi dengan jaringan Gogoro baterai swap.
Gojek
April 2021, Gojek meluncurkan Sustainability Report pertama, juga target Gojek untuk mencapai Nol Emisi pada 2030, termasuk rencana mentransisi 100 persen armada roda duanya ke kendaraan listrik.
Sebagai bagian dari rencana ini, Gojek secara aktif mencari cara untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hambatan pada penggunaan yang dihadapi mitra driver. Mereka turut memastikan konsumen memperoleh pengalaman yang optimal.
September 2021, GoTo berinvestasi dalam pendanaan Private Investment in Public Equity (PIPE) sehubungan kombinasi bisnis yang dilakukan Gogoro dan Poema Global Holdings Corp. Transaksi ini ditargetkan selesai awal 2022.