Suara.com - Gojek dan Gogoro resmi mengumumkan kemitraan strategis untuk mempercepat pengadopsian kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Kolaborasi strategis ini berkomitmen untuk menghadirkan era baru moda transportasi di perkotaan.
Adapun kemitraan Gojek (GoTo) dan Gogoro saat ini mencakup dua bidang. Pertama, investasi GoTo Group di Gogoro melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE).
Kedua, kerja sama Gojek, Gogoro, dan Pertamina melalui skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.
Kevin Aluwi, Co-Founder dan CEO Gojek menyatakan, kemitraan dengan Gogoro menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia.
Baca Juga: Di KTT COP26 Glasgow, Presiden Joko Widodo Sebut Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Dengan menggabungkan jangkauan luas Gojek di Indonesia serta kemampuan Gogoro, kami dapat mempercepat perubahan dan berbagi manfaat kendaraan listrik kepada lebih banyak mitra driver dan konsumen," ujar Kevin Aluwi dalam rilis yang diterima, Selasa (2/11/2021).
"Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di 2030," sambungnya.
Pendiri dan CEO Gogoro, Horace Luke menyatakan, baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik.
"Kami menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen kendaraan roda dua dalam memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara cepat, aman, dan mudah digunakan," ujar Luke.
Uji coba Gojek dan Gogoro juga sejalan dengan tujuan sustainability Gojek dan upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon.
Baca Juga: Claudio Domenicali dari Ducati: Begini Arah Pengembangan Motor Listrik Masa Depan
Pengujian ini melibatkan 250 unit Gogoro Smarscooter dan empat stasiun baterai swap GoStation di SPBU Pertamina, Jakarta.