Suara.com - Dalam kunjungan kerja ke Jerman, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan dua pelaku industri otomotif di negara itu. Yaitu BMW dan Mercedes-Benz.
Pada kesempatan itu, Menperin memaparkan peluang investasi di Tanah Air bagi produsen kendaraan kelas premium dari Eropa. Termasuk potensi Indonesia sebagai basis pengembangan mobil berbasis fuel cell.
"BMW telah menyatakan minatnya untuk membangun ekosistem tersebut di Indonesia. Mercedes-Benz juga bersedia bekerja sama dan sedang mengeksplorasi peluang ekspor kendaraan ke Australia dan ASEAN. Rencananya mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," ujar Menperin di Munich, Jerman, dikutip dari laman resmi Kemenperin.
Sebagai negara yang telah menyatakan kesiapannya memasuki memasuki era kendaraan listrik, Indonesia memperkuat tekad ini melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.
Baca Juga: Volkswagen Kembangkan Sistem Recharging EV, Baterai Terisi 80 Persen dalam 10 Menit
Selanjutnya, Kemenperin telah menerapkan peta jalan pengembangan kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 tahun 2020.
"Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan demand EV di dunia. Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik, dan inverter," ujarnya.
Menperin menjelaskan keuntungan Indonesia dalam mengekspor produk kendaraan bermotor ke Australia, karena kedua negara ini telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang mulai berlaku sejak 5 Juli 2020.
Salah satu keuntungan dari adanya IA-CEPA adalah penghapusan tarif perdagangan kendaraan Completely Built Up (CBU) menjadi nol persen bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Australia.
Untuk itu, Menperin menawarkan kepada produsen mobil dari Jerman agar bisa menjadikan Indonesia sebagai production base kendaraan bermotor yang diekspor ke Australia.
Baca Juga: Survei: Biaya Kepemilikan Mobil Listrik Sama Terjangkaunya dengan Mobil Konvensional
"Selain itu, mobil asal Jerman seperti BMW dan Mercedes-Benz adalah merek premium yang paling populer di Australia pada tahun 2020," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sementara itu, BMW Indonesia bersama mitra lokalnya PT Tjahja Sakti Motor memiliki pabrikan untuk sekitar sembilan model mobil penumpang, dengan kinerja produksi pada tahun 2020 sebanyak 1.470 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 1.152 unit.
Kemudian, Mercedes-Benz Indonesia (PT MBI) memproduksi sekitar delapan model mobil penumpang, dengan performa produksi pada 2020 sebanyak 1.074 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 943 unit.
Menperin menyampaikan, terkait ketertarikan untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi kendaraan yang diekspor ke Australia, saat ini Mercedes-Benz sedang mengalkukasi value chain dalam rencana produksi. Selain itu, perusahaan tersebut juga sedang mempelajari terkait biaya manufaktur, biaya logistik, regulasi, persyaratan teknologi, tarif pajak, serta hal-hal terkait lainnya.
"Namun, intinya mereka support dan mereka sedang menyiapkan diri untuk rencana membuka pasar ke Australia," pungkas Menperin.