Suara.com - Pada bulan Maret tahun lalu, sebuah paten menunjukkan bahwa Kawasaki tengah mengembangkan mesin motor H2 dengan dual injeksi yang masih prototipe.
Mesin ini memungkinkan motor tersebut punya input ganda bahan bakar. Yang pertama adalah input via jalur injeksi seperti yang kini tersemat pada Kawasaki H2, dan input bahan bakar bensin bertekanan tinggi, memungkinkan untuk menekan emisi agar tetap rendah.
Namun bukan tidak mungkin jika pada masa yang akan datang, sistem ini sedikit mendapatkan rombakan di mana salah satu inputnya diganti dengan bahan bakar hidrogen.
Kawasaki menggunakan prototipe sebagai bagian dari jalan pengembangan menuju mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen.
Baca Juga: Brakk! Pengendara Motor Tewas Ditabrak Truk di Aceh Tamiang
![Kawasaki Ninja H2 SX di EICMA 2018 di Milan (6/11/2018) [AFP/Miguel Medina].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/07/82111-kawasaki-ninja-h2-sx.jpg)
Saat dibakar, hidrogen menjadi H2O (alias air) sehingga menawarkan keuntungan emisi yang sangat besar dibandingkan bahan bakar fosil berbasis karbon.
Meskipun tidak sepenuhnya ramah lingkungan, adanya nitrogen di udara menyebabkan timbulnya emisi NOx dari hidrogen-bensin, namun sebagian besar gas buang dari knalpot tidak lebih dari uap air.
Kawasaki bahkan telah merilis sketsa desain motor bertenaga hidrogen yang potensial, terlihat setiap inci seperti pengganti sport-tourer H2 SX di masa depan.
Tentu saja, masih banyak rintangan yang harus diatasi, tidak hanya dalam pengembangan mesin tetapi lebih signifikan dalam penciptaan jaringan pasokan hidrogen yang layak.
Baca Juga: Lagi Mabuk Berat, Pria Banyuwangi Ini Digebuki Warga Sebab Tepergok Mau Curi Motor