Suara.com - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) kembali mengirim surat teguran kepada Tesla terkait sistem autopilot yang belum diperbarui.
Dalam surat terbaru, NHTSA bertanya kepada pembuat mobil tentang pembaruan ini, yang menyatakan bahwa undang-undang mewajibkan pembuat mobil untuk melakukan penarikan.
Soal pembaruan yang disyaratkan ini berangka dari penyelidikan NHTSA terhadap sistem autopilot. Kebijakan ini dilakukan setelah mengidentifikasi 12 kecelakaan yang melibatkan produk Tesla.
"Ketika kendaraan yang mereka produksi cacat, maka terkait keselamatan kendaraan bermotor pihak pembuat harus mengikuti standar keselamatan kendaraan bermotor yang berlaku," tulis surat NHTSA, dikutip dari Carscoops.
Baca Juga: Relokasi Kantor Pusat, Tesla Bakal Pindah dari California ke Texas
NHTSA mengatakan pembaruan dirancang untuk membantu kendaraan Tesla mendeteksi lampu kendaraan darurat yang menyala dalam kondisi minim cahaya. Regulator menyatakan seharusnya Tesla mengeluarkan penarikan untuk mematuhi hukum, meskipun perusahaan memiliki waktu hingga 1 November untuk menanggapi surat sebagai banding.
NHTSA juga mengajukan pertanyaan tentang versi beta dari sistem full Self-Driving Tesla yang dirilis pada Oktober 2020. Secara khusus, regulator mempermasalahkan batasan yang dilaporkan.
Dijelaskan, Tesla telah melakukan perjanjian khusus dengan pengemudi tester dalam menguji versi beta untuk menghindari komentar negatif.
"Tesla memiliki perjanjian kerahasiaan yang diduga membatasi tester dari berbagai informasi tentang full Self-Driving agar informasi kepada pihak luar bisa dibatasi," terang NHTSA.
Baca Juga: Mobil Listrik Mendominasi Pasar Otomotif Norwegia, Tesla Ada di Posisi Teratas