Sementara itu, Edy, salah seorang anggota komunitas "drone" dari Kabupaten Lombok Tengah, menegaskan bahwa komunitasnya konsisten dan berkomitmen menjaga marwah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Sebab, destinasi superprioritas ini tidak hanya milik Lombok, tapi milik seluruh rakyat Indonesia.
"Sejak Mandalika masih dalam bentuk tanah merah sampai sekarang sudah beraspal, lubang semut hingga lubang tikus kami rekam, tapi tidak dalam narasi negatif. Itu karena kami sadar bahwa Mandalika akan banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal," ungkapnya.