Suara.com - Terkait pemberlakukan aturan saat event World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Mandalika Grand Prix Association (MGPA) bersama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menggelar edukasi komunitas pesawat nirawak atau drone. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Salah satu keinginan kami adalah bersama-sama menjaga Sirkuit Mandalika," jelas Perwakilan MGPA Dani Darwis, dalam pertemuan bertajuk "Silaturahmi dan sosialisasi penggunaan drone di Sirkuit Mandalika", di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (12/10/2021).
Hadir dalam pertemuan ini adalah Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah NTB Kombes Pol Imam Thobroni, Kepala Biro ANTARA NTB Riza Fahriza, dan Ketua Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Akbar Marwan.
Dalam pertemuan itu, Perwakilan MGPA menyatakan harapan bahwa para komunitas "drone" di Pulau Lombok memperoleh pemahaman terkait hal-hal yang perlu dihindari saat pelaksanaan balap motor internasional di Sirkuit Mandalika.
Baca Juga: Ketua IMI Pusat: Indonesia Sudah Berkirim Surat Terkait Sanksi Gelaran WSBK dan MotoGP
Sebab, ada hak cipta milik penyelenggara balapan, dalam hal ini Dorna Sport, yang harus dilindungi oleh semua pihak.
"Jangan sampai ada pelanggaran hak cipta saat balapan, ini yang kita coba hindari, jangan sampai Dorna kapok ke Indonesia. Untuk itu, kita cari jalan keluar bersama-sama," tandas Dani Darwis.
Kepala Biro Operasi Polda NTB Kombes Pol Imam Thobroni mengatakan masalah "drone" penting untuk dibicarakan bersama pihak-pihak terkait, terutama koordinasi dengan MGPA yang menjadi pengelola Sirkuit Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan WSBK pada November 2021. Serta tes pra-musim MotoGP 2022.
Koordinasi semua pihak penting dilakukan karena banyak yang belum memahami tentang aturan penggunaan "drone". Termasuk di jajaran Kepolisian yang sudah memanfaatkan teknologi pesawat nirawak ini untuk pengintaian.
"Banyak yang belum memahami, kami di Kepolisian juga perlu memikirkan karena teknologi itu terus berkembang, bahkan sekarang mau dijadikan taksi dan alat lainnya," kata Kombes Pol Imam Thobroni.
Baca Juga: Dukung Karya Anak Bangsa, Bamsoet Harap Harga Baterai Kendaraan Listrik Lebih Murah
Ketua APDI Akbar Marwan juga mengajak para komunitas "drone" untuk menerbangkan pesawat nirawak dengan aman, nyaman dan bermartabat demi menjaga nama baik Sirkuit Mandalika sebagai penyelenggara WSBK dan MotoGP pertama kali di Indonesia.
Sementara itu, Edy, salah seorang anggota komunitas "drone" dari Kabupaten Lombok Tengah, menegaskan bahwa komunitasnya konsisten dan berkomitmen menjaga marwah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Sebab, destinasi superprioritas ini tidak hanya milik Lombok, tapi milik seluruh rakyat Indonesia.
"Sejak Mandalika masih dalam bentuk tanah merah sampai sekarang sudah beraspal, lubang semut hingga lubang tikus kami rekam, tapi tidak dalam narasi negatif. Itu karena kami sadar bahwa Mandalika akan banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal," ungkapnya.