Suara.com - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Agus Setyo Budi berharap universitas menjalin kemitraan dengan produsen kendaraan. Tujuannya adalah menciptakan kendaraan ramah lingkungan, dengan memanfaatkan hadirnya pabrik baterai di Indonesia.
Dikutip dari kantor berita Antara, Agus Setyo Budi menyebutkan bahwa kehadiran pabrik baterai di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bisa mendorong perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Hadirna baterai buatan dalam negeri akan membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau di masa depan.
"Dengan adanya pabrik baterai yang baru saja dilaunching di Indonesia, akan menguntungkan bagi mereka yang akan memproduksi kendaraan listrik. Tidak hanya motor, kendaraan lain juga akan ikut menikmati produk baterai itu," demikian ungkap kepala LLDikti, Selasa (12/10/2021).
Baca Juga: Sukses Touring Jakarta-Mandalika, Sepeda Motor Listrik BL-SEV01 Raih Data Baru
Selain itu, hadirnya industri baterai di Karawang bisa meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi serta mengembangkan industri turunan yang menggunakan baterai, misalnya motor listrik.
Untuk itu, Kepala LLDikti berharap inovasi Universitas Budi Luhur (UBL) yang menciptakan motor listrik BL-SEV01 segera ditindaklanjuti dengan mendaftarkan hak paten, serta berkolaborasi dengan sektor industri. Sehingga bisa dipertimbangkan apakah memungkinkan untuk diproduksi secara massal atau masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.
"Saya bangga dengan hadirnya motor listrik hasil karya anak Universitas Budi Luhur (UBL) karena ini karya nyata yang terimplementasi dengan baik. Saya minta agar Rektor UBL segera mematenkan motor listrik buatannya," tandasnya.
Motor listrik BL-SEV01 besutan mahasiswa Universitas Budi Luhur berhasil menempuh uji coba pada rute Jakarta-Mandalika dengan jarak jelajah hingga 1.340 km selama 17 hari.
Motor listrik itu hadir dengan spesifikasi motor listrik BLDC 96 volt yang menghasilkan tenaga maksimal hingga 16 kW, dan didukung baterai 48Ah dan controller 96 volt 200 Ampere.
Baca Juga: Dapatkan Kontrak dari Deplu Amerika Serikat, General Motors Garap Mobil Diplomatik
"Tadinya, saya pikir ada kerja sama dengan industri, ternyata belum. Belum bekerja sama dengan industri saja sudah sampai Mandalika, saya bangga sekali," pungkasnya.