Audi Optimis Lewati Krisis Chip Semikonduktor dan Beralih ke Kendaraan Listrik

Selasa, 12 Oktober 2021 | 09:33 WIB
Audi Optimis Lewati Krisis Chip Semikonduktor dan Beralih ke Kendaraan Listrik
Audi Sky Sphere Concept, sebagai ilustrasi salah satu mobil listrik Audi [Audi via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Audi, Marcus Duesmann baru-baru ini mengumumkan bahwa kekurangan chip global yang sedang berlangsung sangat mempengaruhi proses produksi di pabrik Audi.

Namun demikian, ia optimis bila kesenjangan profitabilitas antara mobil bertenaga bahan bakar dan kendaraan listrik bisa ditutup tiga tahun ke depan.

Menurutnya, pabrikan mobil di seluruh dunia telah berjuang keras mengatasi situasi ini. Dan sebagai kontributor laba terbesar dari Volkswagen, Audi telah menjadi salah satu perhatian terbesar grup.

Para pemain Bayern Munich: Leroy Sane, Serge Gnabry, dan Joshua Kimmich berfoto di depan sebuah mobil listrik Audi E-Tron. [Dok Audi]
Para pemain Bayern Munich: Leroy Sane, Serge Gnabry, dan Joshua Kimmich berfoto di depan sebuah mobil listrik Audi E-Tron. Sebagai ilustrasi salah satu mobil listrik Audi  [Dok Audi]

Menjabat selaku pembesar yang bertanggung jawab atas brand Lamborghini, Ducati, dan Bentley di bawah payung Audi, Marcus Duesmann menyatakan bahwa kekurangan chip adalah tantangan berat.

Baca Juga: Pemenuhan Pemesanan Tertunda Akibat Chip, Honda Upayakan Peningkatan Produksi

Selain itu, termasuk dalam anggota dewan manajemen grup, ia menyatakan bahwa Audi telah memperkuat hubungan mereka dengan pembuat chip dan akan keluar dari krisis semikonduktor lebih kuat dari sebelumnya.

Audi mengalami penurunan penjualan akibat tidak dapat memenuhi permintaan seperti harapan. Namun margin keuntungan meningkat menjadi 10,7 persen pada paruh pertama 2021 dan berkontribusi lebih dari seperempat laba operasional untuk keuangan pertengahan tahun di Volkswagen Grup.

Audi juga telah menunjukkan komitmen mereka untuk menghadirkan kendaraan serba listrik dan tak lagi memproduksi mesin pembakaran mulai 2033.

"Pada 2033 adalah saat di mana kami harus menghasilkan uang lewat mobil listrik layaknya mobil dengan mesin pembakaran," jelas Duesmann, dikutip dari Carscoops.

Volkswagen Grup pun meyakini bahwa peralihan Audi ke produk terelektrifikasi akan membuat mereka menjadi pesaing serius bagi pembuat mobil listrik seperti Tesla.

Baca Juga: Dukung 6 SPKLU di DKI Jakarta, PLN Akan Tambahkan 11 Unit Pengisian Kendaraan Listrik

Pengembangan perangkat lunak disebutkan memiliki peran penting bagi Audi, karena akan diintegrasikan ke dalam kendaraan listrik mereka sendiri.

"Tentu saja, kami dapat berbagi platform perangkat lunak kami dengan perusahaan otomotif lain. Tetapi itu mungkin lebih ke jangka menengah atau jangka panjang lima sampai 10 tahun ke depan," tutup Duesmann.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI