5 Mitos yang Salah Tentang Merawat Sepeda Motor

Selasa, 05 Oktober 2021 | 15:35 WIB
5 Mitos yang Salah Tentang Merawat Sepeda Motor
Ilustrasi sepeda motor baru (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merawat motor adalah hal yang bisa dibilang gampang-gampang susah. Buat menjaga motor tetap dalam kondisi prima, banyak hal yang harus dilakukan. Sementara di sisi lain, banyak mitos yang beredar tentang cara perawatan motor. Sehingga mungkin menjadi pertanyaan bagaimanakah sebaiknya.

Berikut adalah lima mitos yang salah dalam merawat motor, seperti dikutip dari  Wahana Honda. Mulai masa inreyen alias beli baru di mana sepeda motor tidak boleh "kaget", mesin sepeda motor matik pantang didorong dan seterusnya.

Melakukan starter motor dan mengecek bunyi mesin normal. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Melakukan starter motor dan mengecek bunyi mesin normal. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Selengkapnya, tentang lima mitos yang salah dalam merawat sepeda motor:

1. Selama masa break-in (inreyen) sepeda motor pantang dibawa ngebut

Baca Juga: Pasar Sepeda Motor Tumbuh 16 Persen, ANCMA Harapkan EICMA 2021 Sukses

  • Sepeda motor yang baru datang dari diler biasanya harus melalui proses inreyen. Di proses ini komponen kendaraan yang masih baru akan dibiasakan untuk bergesekan satu sama lain.
  • Supaya seluruh komponen yang ada didalamnya bisa sinkron dan saling menyesuaikan secara bagus, proses ini harus dilakukan secara benar.
  • Namun bukan berarti tidak boleh ngebut. Beberapa teknisi pabrikan motor malah menganjurkan untuk ngebut supaya motor terbiasa dalam kecepatan yang tinggi. Yang tidak boleh adalah geber gas secara spontan saat proses inreyen. Dikhawatirkan mesin akan "kaget" dan ada part yang aus karena belum terbiasa.

2. Motor matik pantang didorong dalam kondisi mesin mati

  • Tidak pernah ada masalah ketika mendorong motor matik saat mesinnya mati. Kalau mau distut dari belakang juga boleh, asal tetap hati-hati dan utamakan keselamatan.

3. Matikan motor harus dengan gas yang digeber

  • Untuk motor keluaran 1980-1990-an, hal ini mungkin benar adanya. Karena pada saat itu pengisian aki masih belum maksimal, jadi kebanyakan pengguna motor jadul menggeber gasnya secara maksimal sebelum mematikan motornya.
  • Saat ini sistem pengisian aki sudah jauh lebih baik dan optimal. Jadi tidak perlu lagi melakukan hal serupa.

4. Memanaskan sepeda motor harus lama, minimal 15 menit

  • Memanaskan mesin sepeda motor zaman sekarang juga tidak perlu lama-lama. Motor hanya perlu untuk dihangatkan selama dua menit supaya oli motor naik melumasi mesin.
  • Bahkan dengan geber gas sekitaran 2.000 sampai 3.000 rpm bisa membuat proses memanasi motor lebih singkat.

5. Electric starter pagi hari bikin aki tekor

  • Menggunakan electric starter sebenarnya diperbolehkan, secara motor kekinian mulai banyak yang tidak menggunakan kick starter. Yang tidak boleh adalah menggunakan electric starter pada pagi hari jika motor keluaran 2000-an ke bawah.
  • Di zaman itu, aki motor memang akan cepat tekor jika dipakai menyalakan motor di pagi hari. Terlebih lagi di era itu belum ada motor dengan sistem injeksi.
  • Jadi kadang walau dinyalakan dengan electric starter, motor masih belum mau menyala karena choke belum ditarik. Akhirnya penggunaan electric starter semakin lama dan intens akhirnya bikin aki tekor.

Baca Juga: Siap-Siap, Suzuki Bakal Hadirkan Motor Pesaing Vespa di Akhir Tahun 2021

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI