Suara.com - Beberapa waktu lalu sempat geger jagat dunia dengan aksi seorang pria asal Swedia bernama Lars Vilk. Ia membuat sebuah sketsa Nabi Muhammad dengan gambaran bernuansa penghinaan.
Hal ini membuat para kaum muslim di seluruh dunia geram karena dinilai telah melecehkan agama Islam.
Lars Vilk langsung menjadi sasaran warganet di media sosial hingga akhirnya dirinya mendapatkan perlindungan polisi kurang dari satu dekade usai insiden pelecehan tersebut.
Kali ini, muncul kabar mengejutkan mengenai Lars Vilk. Ia dilaporkan meninggal dunia usai terlibat kecelakaan.
Baca Juga: Kartunis Swedia yang Gambar Nabi Muhammad SAW, Tewas Kecelakaan
Dilansir dari independent.co.uk, pria berusia 75 tahun tewas usai terlibat kecelakaan di Markaryd di wilayah selatan Swedia.
Kepolisian Swedia mengonfirmasi bahwa Vilks tewas pada Minggu (3/10) waktu setempat. Dua polisi yang bertugas mengawalnya, juga tewas dalam kecelakaan itu.
"Ini diselidiki sama seperti kecelakaan di jalanan lainnya. Karena dua polisi terlibat, penyelidikan ditugaskan ke bagian khusus pada kantor jaksa," sebut juru bicara Kepolisian Swedia.
Ditambahkan juru bicara kepolisian itu bahwa tidak ada kecurigaan adanya kesengajaan atau tindak kriminal dalam kecelakaan ini.
Kecelakaan itu terjadi di dekat sebuah kota kecil bernama Markaryd ketika mobil yang ditumpangi Vilks yang sedang melaju, tiba-tiba bertabrakan dengan sebuah truk yang datang dari arah berlawanan.
Baca Juga: Lars Vilks, Kartunis Swedia yang Menggambar Nabi Muhammad Bernasib Tragis
Kedua kendaraan terbakar dan sang sopir truk harus dirawat di rumah sakit.
Dalam pernyataannya, Kepolisian Swedia menyatakan bahwa penyebab kecelakaan itu belum diketahui secara jelas.
"Orang yang kami lindungi dan dua kolega kami tewas dalam tragedi yang tak terbayangkan dan sangat sedih ini," ucap Kepala Kepolisian Regional, Carina Persson.
Sosok kontroversial Lars Vilk ini cukup membuat geger pada tahun 2007 silam. Ia membuat sebuah kartun representasi visual Nabi Muhammad itu sebagai penghujatan.
Ancaman pembunuhan itu terjadi setahun setelah sebuah surat kabar Denmark menerbitkan kartun Nabi