Volkswagen Kembangkan Perangkat Lunak Diagnostik Baterai Mudahkan Daur Ulang

Jum'at, 01 Oktober 2021 | 10:28 WIB
Volkswagen Kembangkan Perangkat Lunak Diagnostik Baterai Mudahkan Daur Ulang
Logo Volkswagen (VW). [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Volkswagen dikabarkan sedang mengembangkan perangkat lunak untuk mendiagnostik baterai kendaraan listrik, demi memudahkan proses daur ulang.

Awalnya, teknologi ini dikembangkan oleh Audi sebagai alat diagnostik baterai e-tron.

Namun, Volkswagen sebagai induk perusahaan memutuskan untuk mengembangkannya kembali.

Perangkat lunak ini dapat digunakan kembali sebagai cara cepat untuk memeriksa kualitas dan masa pakai baterai otomotif agar lebih mudah didaur ulang.

Baca Juga: Kreatif, Program Pilah Sampah Daur Ulang di Malang Ini Dapat Voucher Belanja

Rencananya perangkat lunak ini akan segera digunakan oleh para ahli di Volkswagen Group Components di pabrik daur ulang baterai pertamanya di Salzgitter.

Pada dasarnya, para ahli akan memasang perangkat lunak dengan konektor tegangan rendah pada baterai untuk dapat mendeteksi kesalahan, resistansi isolasi, kapasitas, suhu, dan tegangan sel.

Ilustrasi isi ulang baterai mobil listrik. (Shutterstock)
Ilustrasi isi ulang baterai mobil listrik. (Shutterstock)

“Kami dapat mengukur semua parameter terpenting sel,” kata Axel Vanden Branden, seorang insinyur kualitas di Audi Brussels, dikutip dari Carscoops, Jumat (1/10/2021).

Ia menambahkan, lampu indikator akan menunjukkan status sel. Hijau berarti sel dalam keadaan baik, kuning berarti memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, dan merah berarti sel rusak.

Berdasarkan hasil pengujian, baterai kemudian dapat digunakan kembali untuk kendaraan lain jika dalam kondisi sangat baik.

Baca Juga: Inovasi Unik, Perusahaan Ban Luncurkan Sepatu Ramah Lingkungan dari Hasil Daur Ulang

Jika kondisi tidak cukup baik, maka dapat diperbaharui dan dikirim untuk digunakan pada hal lain, seperti forklift atau robot pengisian daya seluler.

Namun bila baterai dalam kondisi sangat buruk, baterai dapat didaur ulang untuk bahan dasar, seperti aluminium, tembaga, plastik, dan sesuatu yang disebut bubuk hitam.

Bubuk tersebut mengandung bahan-bahan seperti litium, nikel, mangan, kobalt, dan grafit, yang dapat secara efektif ditambang dari baterai dan digunakan lagi di baterai lain.

“Kami tahu bahwa bahan baterai daur ulang sama efektifnya dengan yang baru,” ungkap Frank Blome, kepala sel baterai dan sistem baterai di Volkswagen Group Components.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI