Suara.com - Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat, General Motors mengumumkan kepada seluruh karyawan untuk menggunakan alat pelaporan rahasia terkait status vaksinasi COVID-19.
General Motors mengirim memo kepada karyawan pada 22 September, yang mendorong mereka untuk melaporkan status vaksinasi masing-masing melalui alat pelaporan internal.
Jika imbauan diabaikan, maka perusahaan akan mengeluarkan surat pelanggaran keselamatan. "kartu tilang" ini berpotensi menyebabkan karyawan kehilangan bonus.
"Kami senang bahwa hampir setiap karyawan General Motors yang digaji telah melaporkan status vaksin mereka melalui alat pelaporan rahasia kami," jelas General Motors dalam sebuah pernyataan, seperto dikutip dari GM Authority.
Baca Juga: General Motors Produksi Motor Penggerak Tenaga Listrik Baru, Dicangkok ke GMC Hummer EV
Direktur medis perusahaan General Motors, Jeffrey Hess sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan mewajibkan karyawan untuk melaporkan status vaksinasi mereka untuk membantu perusahaan memutuskan langkah-langkah keamanan yang harus diterapkan di kantor.
"Tingkat kekebalan merupakan faktor penting dalam menentukan kapan General Motors mungkin perlu meningkatkan atau dapat melonggarkan atau membatalkan protokol keselamatan COVID-19 tertentu," kata Hess.
Sementara itu mantan Presiden serikat pekerja General Motors, Rory Gamble mengindikasikan serikat pekerja akan mendorong anggota untuk mendapatkan vaksin. Tetapi hal ini tidak dapat dipaksakan.
"Di Amerika, Anda mendapatkan orang-orang dengan keyakinan agama yang berbeda. Anda memiliki orang-orang yang hanya berpendapat bahwa mereka tidak menggunakan vaksin sama sekali. Kami pikir keputusan itu harus dihormati," ungkap Gamble.
Baca Juga: Best 5 Oto: Mobil Listrik Phantom EE 102EX, Britania Raya Terbitkan Visa Driver Truk HGV