Suara.com - Pernah mengalami putaran mesin mobil naik-turun saat AC dinyalakan? Tentu saja kondisi ini mengganggu aktivitas berkendara.
Kondisi ini bisa dirunut penyebabnya, setelah sebelumnya mendalami cara kerja sistem pendingin ruangan di mobil.
Berdasarkan sistem kerjanya, seperti dikutip dari Deltalube, komponen pendingin AC mengandalkan arus listrik yang dihasilkan mesin.
Saat AC dinyalakan atau switch on, listrik yang dihasilkan oleh mesin diambil untuk memutar kompresor AC agar di kabin tercipta udara sejuk. Otomatis putaran mesin menjadi turun karena terbebani AC.
Baca Juga: Rolls-Royce Kenalkan Mobil Listrik Murni Spectre, Siap Produksi 2023
Hal itu bisa diantisipasi dengan komponen bernama idle-up, sehingga putaran mesin bisa meningkat sampai normal.
Semisal putaran mesin saat idle menunjukkan 900 rpm dengan kondisi AC mati, maka saat AC aktif idle-up menaikkan putaran mesin menjadi 1.200 rpm. Jika idle-up tidak berfungsi putaran mesin turun dari 900 rpm.
Komponen lain yang bisa membuat naik-turun putaran mesin adalah kotornya katup gas atau throttle body.
Throttle body mengatur buka tutup katup udara yang masuk ke ruang bakar. Karena udara tidak bersih yang masuk dari filter udara, throttle body menjadi kotor dan bekerja tidak maksimal.
Penyebab lainnya adalah sirkulasi freon pada kompresor AC yang tidak lancar. Prinsip kerjanya: semakin panjang jalur sirkulasi freon, semakin besar juga beban yang diberikan. Jika tidak lancar, putaran mesin tidak stabil pun terjadi.
Baca Juga: Ferrari Mengajukan Paten Baru, Bisa Mendeteksi Suhu Tubuh
Untuk mengetahuinya bisa dilakukan lewat pengukuran tekanan yang dihasilkan kompresor AC menggunakan alat bernama manifold gauge.
Kondisi normalnya pada tekanan rendah 15 – 30 psi, sedangkan pada tekanan tinggi antara 160 – 250 psi. Untuk pemeriksaan ini, mobil perlu dibawa ke bengkel spesialis AC.