Langka BBM di Britania Raya, Militer Disiagakan di SPBU

Rabu, 29 September 2021 | 22:30 WIB
Langka BBM di Britania Raya, Militer Disiagakan di SPBU
Ilustrasi militer atau tentara (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekurangan pasokan bahan bakar di Britania Raya telah membuat pemilik kendaraan membeli bahan bakar minyak (BBM) secara berlebih atau terjadi panic buying. Alhasil terjadi penumpukan di sejumlah Stasiun Umum Pengisian Bahan Bakar atau SPBU alias petrol station di kota-kota seantero Negeri Ratu Elizabeth II.

Selain merilis keputusan penerbitan visa kerja sementara untuk driver truk HGV (Heavy Goods Vehicle) dan menyerukan kepada warga agar tidak panic buying, pemerintah Britania Raya menempatkan militer dalam keadaan siaga. Tujuannya antisipasi kondisi pembelian BBM di luar batas yang dibolehkan.

Truk HGV dengan kabin tinggi. Sebagai ilustrasi [Envato Elements/mblach].
Truk HGV dengan kabin tinggi. Sebagai ilustrasi [Envato Elements/mblach].

Sebagai catatan, keterlambatan pengiriman logistik dari daratan Eropa ini disebabkan kondisi masa pandemi COVID-19, keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa sehingga para pengemudi truk tidak dapat bekerja dengan skema free movement di negara itu.

"Industri bahan bakar memperkirakan permintaan akan kembali normal dalam beberapa hari mendatang. Kami telah mengambil langkah pencegahan," kata Kwasi Kwarteng, Sekretaris Negara untuk Strategi Bisnis, Energi, dan Industri di Inggris, dikutip dari Autoevolution.

Baca Juga: Rolls-Royce Kenalkan Mobil Listrik Murni Spectre, Siap Produksi 2023

Kwarteng menambahkan, jika diperlukan, pengerahan personel militer akan disiapkan untuk membawa rantai pasokan BBM tambahan sebagai tindakan sementara.

"Militer bisa dikerahkan untuk membantu meringankan tekanan yang disebabkan oleh lonjakan permintaan bahan bakar lokal," ungkapnya.

Peningkatan permintaan bahan bakar telah mengakibatkan sekitar 50-90 persen pompa bahan bakar kering di wilayah Britania Raya.

Asosiasi Pengecer Bensin (PRA) mengatakan meskipun tidak ada kekurangan bahan bakar, ada hambatan besar dalam transportasi bensin dan solar ke SPBU di seluruh negeri.

Kelompok perdagangan industri mengatakan bagian dari masalah ini adalah banyak mobil membeli bahan bakar secara berlebih sebagai cadangan.

Baca Juga: Tiga Tahun Kumpulkan Uang Receh di Galon, Mobil Idaman Ada di Tangan

"Permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari mendatang dan itu akan mengurangi tekanan pada stasiun bahan bakar," ungkap PRA.

Pemerintah Inggris sendiri coba mengatasi masalah kelangkaan BBM dengan mengeluarkan visa sementara untuk sekitar 5.000 pengemudi truk asing. Selain itu, pemerintah juga menawarkan kepada para mantan pengemudi truk untuk kembali bekerja untuk mempercepat pasokan BBM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI