Beli Toyota Rush di Kota Makassar, Pasangan Ini Gotong Galon Air dan Kardus

Rabu, 29 September 2021 | 09:15 WIB
Beli Toyota Rush di Kota Makassar, Pasangan Ini Gotong Galon Air dan Kardus
Pasangan suami istri Asriyadi Syamsuddin dan Ratna saat menyerahkan galon dan kardus berisi uang receh untuk pembelian Toyota Rush di Kota Makassar [ANTARA/Darwin Fatir].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berawal dari mengumpulkan uang receh di galon air mineral, dan uang kertas nominal kecil di kardus, pasangan suami istri Asriyadi Syamsuddin dan Ratna yang berprofesi sebagai pedagang kelontong di Kota Makassar, Sulawesi Selatan bisa membeli satu unit mobil Toyota Rush.

Dikutip dari kantor berita Antara, uang receh untuk pembelian mobil kategori Sport Utility Vehicle (SUV) itu berlangsung tiga tahun.

Kegiatan mengumpulkan uang untuk pembelian mobil ini dimulai saat pasangan ini melihat banyak uang receh bertumpuk di rumah mereka, berasal dari kembalian belanja di grosir maupun sebagian pembayaran para pembelinya. Karena capek menghitung jumlahnya, dikumpulkan begitu saja, masuk ke galon kosong.

Uang receh tersimpan dalam sembilan galon dan uang kertas nominal kecil di kardus. Pasangan suami istri, Asriyadi Syamsuddin (kiri) dan Ratna (kanan) menghitung uang koin di dalam galon untuk membeli mobil di Dealer Toyota, Jalan Hos Cokroaminoto, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/9/2021) [ANTARA/Darwin Fatir].
Uang receh tersimpan dalam sembilan galon dan uang kertas nominal kecil di kardus. Pasangan suami istri, Asriyadi Syamsuddin (kiri) dan Ratna (kanan) menghitung uang koin di dalam galon untuk membeli mobil di Dealer Toyota, Jalan HOS Cokroaminoto, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/9/2021) [ANTARA/Darwin Fatir].

Nah, di sisi lain, pasangan yang bermukim di Pajenekkang, Kecamatan Bontoala ini berniat membeli mobil, namun tidak ada uang. Jadilah uang receh itu serius ditangani.

Baca Juga: Mazda, Toyota dan Denso Kolaborasi Siapkan Suku Cadang Mobil Bersama

Asriyadi Syamsuddin tidak menyangka uang receh yang dikumpulkan tiga tahun sudah ada beberapa galon. Uang receh terkumpul bervariasi dari Rp 500, dan Rp 1.000, lantas pecahan uang kertas Rp 2.000 ditempatkan dalam kardus. Setelah dihitung jumlahnya sudah mencapai ratusan juta.

"Uang ini saya tabung selama tiga tahun, saya juga tidak sangka bisa sebanyak itu. Memang uang receh tadi asalnya dari pembeli dan kembalian dari grosir setelah belanja kebutuhan toko, lalu saya kumpulkan," papar Asriyadi Syamsuddin saat transaksi di diler Toyota HOS Cokroaminoto, Makassar, Selasa (28/9/2021).

Asriyadi Syamsuddin lalu menuju showroom mobil menanyakan apakah bisa membeli mobil pakai uang receh. Pegawai di sana mengatakan bisa asalkan uangnya layak. Ia pun memberikan tanda jadi Rp 10 juta, lalu keesokan harinya membawa uang receh yang disimpan dalam sembilan galon.

"Kami memang berniat membeli mobil sebenarnya, karena belanja susah kalau pakai motor, jadi saya niatkan. Akhirnya Tuhan mengabulkan hari ini. Tiga tahun dikumpulkan, jumlahnya ada Rp 160 jutaan lebih," paparnya.

Kepala Cabang Toyota Cokroaminoto Ariefyanto Arsjad menyatakan bahwa pembelian mobil menggunakan uang receh baru kali pertama terjadi di tempatnya. Ia menerima uang itu karena merupakan alat pembayaran yang sah, meskipun untuk penghitungan perlu dilakukan beramai-ramai.

Baca Juga: Bos Toyota: Transisi Menuju Mobil Listrik Akan Menimbulkan Masalah di Jepang

Toyota merilis Rush terbaru (Dok Toyota)
Toyota Rush, sebagai ilustrasi (Dok Toyota)

"Kami melayani semua konsumen di mana saja, baik seperti ini kami layani, karena wujud tagline kami, pelayanan semua mudah," jelas Ariefyanto Arsjad.

Adapun sembilan galon berisi uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000. Untuk uang kertas pecahan Rp 2.000 ada di dalam beberapa kardus. Uang koin setelah dihitung sebanyak Rp 55 juta dan uang Rp 2.000 sebanyak Rp 107 juta, sehingga total mencapai Rp 162 jutaan.

"Mereka hendak membeli Toyota Rush seharga Rp 271 juta. Pak Asriyadi sudah booking tanda jadi Rp 10 juta saat datang pertama. Sisanya (pelunasan) akan ditambah lagi saat penyerahan mobilnya, mereka akan bayar," pungkas Ariefyanto Arsjad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI