Suara.com - Kurangnya tenaga kerja pengemudi truk HGV atau Heavy Good Vehicle di Britania Raya yang mengakibatkan pasokan logistik dari daratan Eropa mandek diantisipasi pemerintahnya dengan penerbitan visa sementara pekerja.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, para pemimpin bisnis menyatakan bahwa keputusan Britania Raya untuk mengeluarkan visa sementara bagi 5.000 pengemudi truk asing adalah solusi jangka pendek. Dilansirnya visa sementara itu tidak akan menyelesaikan kekurangan tenaga kerja di sektor pengemudi HGV.
Perusahaan-perusahaan penyedia bahan bakar melaporkan bahwa kurangnya pengemudi menimbulkan masalah transportasi dari kilang sampai Stasiun Umum Pengisian Bahan Bakar atau SPBU SPBU, sehingga beberapa di antaranya mesi ditutup sementara sembari menunggu pasokan tiba.
"Setelah situasi 18 bulan yang sangat sulit, saya tahu betapa pentingnya Natal ini bagi kita semua dan itulah mengapa kami mengambil langkah-langkah ini pada kesempatan paling awal untuk memastikan persiapan tetap sesuai rencana," jelas Menteri Transportasi Grant Shapps dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Krisis Pengemudi Truk HGV Britania Raya: Terbit Visa Sementara Pekerja, Durasi 3 Bulan
Road Haulage Association (RHA) atau satu-satunya asosiasai perdagangan untuk industri menggunakan transportasi jalan raya di Britania Raya menyatakan kekurangan sekitar 100.000 pengemudi truk. Alasannya pekerja meninggalkan industri karena Brexit (Britain Exit dari Uni Eropa) dan pandemi COVID-19. Akibatnya, program pelatihan dan pengujian pengemudi terhenti sekitar satu tahun.
Sesuai rencana pemerintah, 5.000 pengemudi truck HGV bakal bisa bekerja di Britania Raya menggunakan visa sementara. Sedangkan 5.500 visa lainnya akan dikeluarkan bagi pekerja peternakan unggas untuk menghindari potensi tekanan lebih lanjut terhadap industri makanan.
Visa jangka pendek ini, yang sebelumnya ditolak oleh pemerintah meskipun ada permintaan dari perusahaan ritel dan logistik, akan berakhir pada sekitar Natal, yaitu 24 Desember.
Selain itu, sebanyak 4.000 orang akan dilatih sebagai pengemudi baru truk, surat akan dikirim ke hampir satu juta pengemudi dengan Surat izin Mengemudi (SIM) HGV untuk menarik mereka kembali ke industri, dan pemeriksa kementerian pertahanan akan direkrut untuk mempercepat proses pengujian.
Pemerintah mengatakan penerbitan visa sementara bagi pengemudi truk HGV bukanlah solusi jangka panjang. Yang dibutuhkan sebenarnya adalah mempekerjakan lebih banyak pengemudi asal Britania Raya sendiri, dengan gaji dan kondisi yang lebih baik.
Baca Juga: Best 5 Oto: All-New Honda BR-V Meluncur, Hengky Kurniawan Jatuh dari Motor
"Kami bertindak sekarang tetapi kalangan industri juga harus memainkan peran mereka dengan kondisi kerja yang terus membaik dan kenaikan gaji yang layak terus dipertahankan agar perusahaan dapat mempertahankan pengemudi baru," jelas Grant Shapps.