Sebanyak 7,7 Juta Unit Kendaraan Gagal Diproduksi Akibat Krisis Chip Semikonduktor

Sabtu, 25 September 2021 | 10:18 WIB
Sebanyak 7,7 Juta Unit Kendaraan Gagal Diproduksi Akibat Krisis Chip Semikonduktor
Ilustrasi chip semikonduktor produk Intel [Slejven Djurakovic/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekurangan chip semikonduktor terus berdampak pada industri otomotif global. Perusahaan konsultan AlixPartners memperkirakan bahwa industri otomotif akan menelan kerugian sebesar 210 miliar dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini.

AlixPartners sebelumnya telah menganalisis pada Mei bahwa kekurangan chip semikonduktor bisa berdampak terhadap kerugian sebesar 110 miliar dolar AS dan menyebabkan 3,9 juta kendaraan gagal diproduksi.

Selain memperkirakan kerugian secara finansial, perusahaan konsultan itu secara total melihat akan ada sebanyak 7,7 juta unit kendaraan yang gagal diproduksi.

 Stan perusahaan ZF Software untuk mobilitas otonom di International Motor Show  atau IAA Mobility 2021 di Munich, Jerman selatan. Resmi dibuka 7 September, untuk perayaan semua hal yang berhubungan dengan mobil, iklim dan situasi pandemi [AFP/Christof Stache].
IAA Mobility 2021 juga membincangkan soal kurangnya pasokan chip semikonduktor secara global. Stnad ini adalah perusahaan ZF Software [AFP/Christof Stache].

"Tentu saja, semua orang berharap krisis chip akan segera mereda. Tetapi pandemi COVID-19 di Malaysia dan masalah yang berlanjut di tempat lain telah memperburuk keadaan," ujar Mark Wakefield, Co-loader global divisi otomotif dan industri AlixPartners, dalam sebuah pernyataan kepada Auto News.

Baca Juga: Masih Lebih Rendah, General Motors Sebut Pasokan Global Chip Semikonduktor Bakal Stabil

Sementara itu, Managing Director divisi otomotif dan industri AlixPartners, Dan Hearsch menambahkan bahwa hampir tidak ada solusi untuk menangani krisis chip global.

"Hampir setiap kekurangan atau gangguan produksi di bagian mana pun di dunia memengaruhi industri otomotif. Dan dampaknya sekarang semakin besar karena berbagai kekurangan lainnya," kata Hearsch.

Seluruh produsen mobil besar saat ini masih terus bergulat dengan kekurangan chip semikonduktor. Bahkan hampir setiap perusahaan mengumumkan penghentian produksi di pabrik mereka di seluruh dunia.

Di Munich Motor Show atau IAA Mobility 2021 yang berakhir sekitar dua pekan lalu, kepala eksekutif Daimler Ola Kallenius menyatakan bahwa industri otomotif akan terus berkutat dengan kekurangan chip semikonduktor hingga 2023.

Sementara CEO Intel, Pat Gelsinger menyatakan akan menggarap pasar chip semikonduktor dalam industri otomotif.

Baca Juga: Tesla Dinilai Mampu Bertahan Dalam Krisis Chip Global dan Pimpin Perubahan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI