Suara.com - Tim Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan penjualan mobil pada 2021 akan tumbuh 38,6 persen menjadi 737.159 unit dibandingkan 2020 yang sebanyak 532.027 unit, menyusul perpanjangan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Kepala Ahli Ekonomi (Chief Economist) Bank Mandiri Andry Asmoro dalam kajiannya diterima di Jakarta, Rabu, menyampaikan perpanjangan diskon PPnBM kendaraan bermotor menjadi katalis positif yang bisa mendorong penjualan mobil sampai akhir 2021.
Namun, ia juga melihat masih ada faktor risiko terkait kemungkinan kembali melonjaknya kasus COVID-19 yang bisa terjadi kapan saja.
"Selain itu, tantangan ke depan apakah consumer confidence (keyakinan konsumen) akan pulih relatif cepat, sehingga mendorong belanja rumah tangga terutama kelompok menengah atas," kata Andry.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Menurun, Penjualan Sepeda Motor Bakal Tumbuh 30,8 Persen
Pemerintah telah memperpanjang periode diskon PPnBM mobil hingga Desember 2021 dengan rincian 100 persen diskon PPnBM untuk mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc, 50 persen untuk mobil 4x2 berkapasitas mesin 1.500-2.500 cc, dan 25 persen untuk mobil 4x4 berkapasitas mesin 1.500-2.500 cc.
Para ekonom Bank Mandiri juga telah menghitung penjualan mobil penumpang yang mendapatkan diskon PPnBM pada periode Maret-Agustus 2021 tumbuh sebesar 210,9 persen. Sebagai perbandingan, mobil yang yang tidak mendapatkan diskon PPnBM hanya tumbuh sebesar 126,3 persen.
Sementara itu, pada Agustus 2021, penjualan mobil sudah bertumbuh 25 persen secara bulanan (month to month/mom). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesale (penjualan dari pabrik ke dealer) pada Agustus 2021 tumbuh 25 persen (mom) dengan penjualan sebanyak 83.319 unit.
Berdasarkan kategorinya pada Agustus ini, penjualan mobil penumpang tumbuh 24 persen (mom) dengan penjualan sebanyak 64.062 unit dan penjualan mobil niaga tumbuh 28,7 persen dengan penjualan sebanyak 19.257 unit.
"Kami menduga peningkatan penjualan ini merupakan pent-up demand akibat penerapan PPKM di bulan Juli. Selain itu, kami melihat peningkatan penjualan ini sebagai kesempatan terakhir memanfaatkan diskon PPnBM kendaraan bermotor yang seharusnya berakhir pada Agustus 2021," kata Andry. [Antara]
Baca Juga: Diapresiasi, Perpanjangan Diskon PPnBM 100 Persen untuk Mobil Baru