Misterius, 3.000 Unit BMW dan MINI Ditemukan Terbengkalai di Satu Lokasi

Rabu, 22 September 2021 | 13:56 WIB
Misterius, 3.000 Unit BMW dan MINI Ditemukan Terbengkalai di Satu Lokasi
Ilustrasi badai di pelabuhan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemandangan ini bisa bikin melongo. Betapa tidak, ada sekitar 3.000 unit mobil brand BMW dan MINI teronggok begitu saja di sebidang tanah kosong, di wilayah Vancouver, Kanada.

Dikutip dari Motor1 dan beberapa saat lalu juga bisa dijumpai di sejumlah situs genre otomotif, mobil-mobil ini kabarnya terbengkalai hampir enam tahun.

Uniknya bukan mobil bekas pakai atau kerap disebut penyuka otomotif sebagai junkyard alias kampakan. Kendaraan-kendaraan dari dua brand tadi adalah produk baru atau gres. Sehingga sangat potensial membuat orang ingin memperbaikinya.

Ilustrasi BMW [Shutterstock]
Ilustrasi logo BMW [Shutterstock]

Namun percayalah, tidak ada harapan.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Cakram Rem Mobil Timbul Karat Bukan Berarti Rusak

Pasalnya, 3.000 mobil unit produk BMW dan MINI ini adalah mobil bekas banjir. Sudah terkena garam dan kelembapan dalam jumlah berlebihan saat tiba di pelabuhan Halifax, Kanada, pada Februari 2015.

Awalnya, kendaraan-kendaraan malang itu dikapalkan dan tiba saat Kanada mengalami badai salju. Dampaknya, mobil mengalami kerusakan yang cukup parah saat mencapai pelabuhan. Bila melongok kronologi ini, serta menilik catatan meteorologi dari CMOS (Canadian Meteorological amd Oceanographic Society) kemungkinan peristiwa ini adalah badai dari Lautan Pasifik yang dijuluki Badai Juan.

Kumpulan ribuan mobil produksi BMW dan MINI yang misterius, ditinggal begitu saja [screenshot Drivetribe].
Kumpulan ribuan mobil produksi BMW dan MINI yang misterius, ditinggal begitu saja [screenshot Drivetribe].

Timbunan salju dalam jangka panjang kemungkinan memperburuk sejumlah komponen mobil seperti sistem kelistrikan kendaraan, suspensi, dan komponen vital lainnya.

Akhirnya pihak berwenang menarik ribuan kendaraan itu, yang sebenarnya masih bisa diselamatkan. BMW melihatnya tidak layak secara ekonomi bila dilakukan perbaikan.

Bagi perusahaan Jerman ini, lebih ekonomis bila mereka mengganti kendaraan yang rusak secara langsung sesuai nominal harga. Dibandingkan mengurus produk rusak akibat air laut serta kelembapan ekstrem. Biaya besar mengadang bila ngotot memperbaikinya.

Baca Juga: Kebutuhan Industri Otomotif Nasional, Pabrik Baru Krakatau Steel Siap Memasok Baja

Kekinian, 3.000 unit yang terbengkalai ini menunggu waktu untuk dilebur atau didaur ulang. Dengan catatan ada komponen yang sekiranya masih bisa digunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI