Suara.com - Bagi pemilik mobil dengan sistem pengereman yang sudah menggunakan rem cakram, mungkin sering melihat kondisi piringan cakram yang berkarat. Umumnya kondisi seperti ini muncul ketika mobil lama tidak digunakan. Atau hanya terparkir di garasi rumah.
Banyak dugaan bila kondisi piringan cakram sudah timbul karat berarti kualitas pengereman akan jadi buruk. Demikian pula kualitas materialnya.
Padahal sejatinya kondisi wajar, terjadinya karat pada piringan cakram diakibatkan oleh sisa air yang menempel di permukaan material ini.
Saat mobil digunakan kembali maka noda atau bercak karat ini akan terkikis saat dilakukan aktivitas melakukan pengereman atas laju kendaraan.
Baca Juga: Countdown Pameran Internasional Roda Dua Milan EICMA 2021 Dimulai
Artinya, bercak karat pada cakram terjadi karena bahan dari cakram itu sendiri yang mudah berkarat, namun tidak korosif melainkan bentuk dari reaksi kimia yang disebut oksidasi.
Mengutip Mitsubishi Indonesia, piringan cakram terbuat dari material cast iron atau besi tuang. Sudah menjadi sifat dasar bila mudah teroksidasi sehingga menimbulkan karat, karena memang tidak dilapis bahan anti-karat.
Alasan piringan cakram tak diberi lapisan anti-karat bukan karena masalah memangkas ongkos produksi agar lebih murah. Kondisi ini untuk mempertahankan fungsinya, yakni agar mudah menimbulkan friksi atau gesekan saat pengereman.
Berikut cara menghilangkan karat pada cakram rem:
- Untuk menghilangkannya cukup sederhana, yaitu gunakan mobil seminggu sekali. Noda karat ini akan hilang dengan sendirinya ketika mobil dijalankan 3-5 m. Pasalnya terjadi gesekan dari kampas rem. Sehingga pengguna tidak perlu takut kualitas pengereman mobil akan berkurang.
- Selain itu, tidak perlu berinisiatif untuk membersihkan piringan cakram ini dengan menggunakan cairan penetrant atau pelumas mesin yang licin. Dikhawatirkan malah bisa menyebabkan pengereman mobil bermasalah.
- Akibat piringan cakram yang licin dari cairan ini, jepitan dari kampas rem ke piringan menjadi berkurang dan bisa membahayakan pengguna kendaraan.
Baca Juga: Jean-Philippe Imparato: Saya Menjual Mobil, Bukan Layar Perangkat Komunikasi