Suara.com - Pembuat mobil asal Jepang, Mitsubishi dikabarkan berhenti membuat platform mobil mulai 2026. Bukan tanpa alasan, tingginya biaya riset disebut menjadi salah permasalahan utama bagi Mitsubishi di tengah rencana pengembangan mobil listrik.
Nikkei Asia menyebutkan, mulai 2026 pabrik Mitsubishi di Jepang tidak lagi memproduksi platform mobil sendiri. Namun perusahaan akan memanfaatkan platform milik Nissan yang merupakan mitranya dalam Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
Mitsubishi disebutkan tidak ingin biaya pembuatan platform mobil justru mengorbankan biaya pengembangan mobil listrik. Pasalnya biaya pembuatan platform mobil tergolong tinggi.
Meski tidak membuat platform mobil, Mitsubishi tetap memproduksi eksterior, interior dan perlengkapan berkendara lain yang dibutuhkan untuk pembuatan mobil.
Baca Juga: Dari Hasil Daur Ulang Airbag Mercedes-Benz, Heron Preston Ciptakan Busana Keren
Perusahaan berlogo tiga berlian itu kekinian sudah memiliki delapan platform mobil dan rencananya akan dipangkas menjadi empat platform saja.
Sebanyak dua platform akan dibuat Mitsubishi sendiri karena memang dimaksimalkan untuk kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia yang jadi inti bisnis Mitsubishi.
Sedangkan dua platform lainnya, yang menyasar kawasan Jepang, adalah buatan Nissan.
Mitsubishi langsung membantah informasi itu. Mereka mengatakan apa yang diberitakan sebatas spekulasi.
"Bersama aliansi kami berupaya melakukan standarisasi dan efisiensi platfom, kami juga tetap berupaya menghadirkan mobil untuk pasar domestik Jepang berkarakter Mitsubishi dengan platform buatan kami sendiri," demikian keterangan Mitsubishi.
Baca Juga: Selama Masa PPKM, Layanan Home Service Mitsubishi Mengalami Peningkatan