Suara.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai pemegang merek Suzuki di Indonesia menolak berkomentar terkait kolaborasi dalam proyek kendaraan listrik komersial Commercial Japan Partnership (CJP).
4W Marketing Director PT SIS, Donny Saputra mengatakan, proyek tersebut merupakan wewenang prinsipal.
"Ini sebetulnya ranah prinsipal. Mungkin kami tidak pas menjawabnya," ujar Donny, dalam sesi ngobrol virtual santai bersama Forwot ditulis Sabtu (18/9/2021).
Senada dengan Donny, Asst. to Strategic Planning Dept. Head PT SIS, Ei Mochizuki mengungkapkan setiap negara memiliki strateginya masing-masing.
Baca Juga: Presiden Jokowi Serukan Peralihan Batu Bara ke Energi Baru Terbarukan
"Ini masing-masing negara punya porsi berbeda. Terkait di Indonesia kita mohon maaf belum bisa informasikan," terang Mochizuki.
Sebagai informasi Suzuki Motor Corporation dan Daihatsu Motor Co mengumumkan kolaborasi dalam proyek kendaraan komersial listrik Commercial Japan Partnership (CJP) yang dipimpin Toyota.
Sebagai bagian dari partisipasi proyek tersebut, Suzuki dan Daihatsu masing-masing akan mengakuisisi 10 persen saham yang diterbitkan Commercial Japan Partnership Technologies, perusahaan patungan dari Toyota Motor Corporation.
Seperti tertulis dalam keterangan resmi Toyota, tujuan kolaborasi ini untuk membawa elektrifikasi dan kendaraan otonom ke kendaraan komersial.
Daihatsu dan Suzuki akan bergabung dengan Isuzu dan Hino, unit truk dan bus Toyota, dalam kemitraan yang dibentuk awal tahun ini.
Baca Juga: Sediakan Asuransi Mobil Listrik, Tugu Insurance Bermitra dengan Hyundai