China Kembangkan Teknologi yang Mampu Melacak Data dari Mobil Buatan Asing

Kamis, 16 September 2021 | 17:40 WIB
China Kembangkan Teknologi yang Mampu Melacak Data dari Mobil Buatan Asing
Pabrik Tesla Gigafactory di Shanghai, China timur. Bila data dari setiap mobil akan dikirim ke negeri asal brand, dibutuhkan persetujuan regulator setempat [ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China Automotive Engineering Research Institute (CAERI) sedang mengembangkan mesin canggih untuk melacak data yang dikirim ke luar negeri oleh mobil yang dipasarkan di negaranya.

Melansir Carscoops, produsen mobil yang menjual kendaraan mereka di China diharuskan menyimpan data yang dihasilkan dari produk itu agar tetap berada di dalam negeri. Atau dengan kata lain tidak dikirim ke negara asal carmaker.

Sehingga perusahaan yang berniat mengirim data penting ke luar negeri diwajibkan mengantongi persetujuan regulator.

Hal ini dilakukan pemerintah setempat dikarenakan kendaraan modern dianggap lebih banyak menghasilkan data daripada model sebelumnya. Adapun perolehan data didapat dari penerapan sistem mengemudi semi otonom.

Baca Juga: Penyidikan Kasus Autopilot Tesla Berjalan, Volkswagen-Toyota Dimintai Keterangan

Suasana kabin Tesla dalam kegiatan mengemudi malam hari di terowongan. Sebagai ilustrasi [Envato Elements/twenty20photos].
Dasbor Tesla dilengkapi fitur swakemudi atau sistem mengemudi otonom. Sebagai ilustrasi [Envato Elements/twenty20photos].

CAERI telah mengembangkan sistem yang dapat menganalisis jalur transmisi data melalui perangkat deteksi komunikasi untuk memantau data yang diunggah dari mobil dan data yang dikumpulkan dari kendaraan di lingkungan pengujian.

Seperti diketahui Pemerintah China semakin khawatir dengan jumlah data yang dihasilkan mobil modern dan khawatir informasi ini dapat disalahgunakan oleh perusahaan swasta.

Baru-baru ini pemerintah setempat memperkenalkan undang-undang keamanan baru, dan awal tahun ini Tesla berada di bawah pengawasan khusus. Bahkan Pemerintah China melarang pemilik kendaraan Tesla parkir di depan kantor pemerintahan.

Pasalnya dengan teknologi yang digunakan, Tesla dianggap sebagai kendaraan mata-mata pemerintah Amerika Serikat.

Baca Juga: Best 5 Oto: Pabrik Baterai EV Pertama Asia Tenggara, Fitur All-New Renault Megane E-TECH

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI