Suara.com - Setelah menjadi salah satu perusahaan multinasional yang memasuki pasar India, Ford Motor Company akan menghentikan produksinya di Negeri Bollywood.
Dikutip dari Autocar, pada 9 September 2021 perusahaan asal Amerika Serikat ini menyatakan bahwa pembuatan kendaraan untuk penjualan lokal akan segera dihentikan.
Manufaktur ekspor akan berhenti di pabrik Sanand pada kuartal terakhir 2021, dan pabrik mesin serta bodi di Chennai akan ditutup pada kuartal kedua 2022.
Dari berbagai alasan Ford Motor Company menghentikan operasi manufaktur di pabrik Sanand dan Maraimalai Nagar, utamanya adalah utilisasi kapasitas pabrik sangat rendah.
Baca Juga: Pabrik Hentikan Sementara Produksi Ford Mustang, Terjadi Apakah Gerangan?
Jika digabungkan, kedua fasilitas ini memiliki kapasitas produksi 4.00.000 unit per tahun. Namun belakangan hanya berhasil memproduksi 800.000 mobil atau 20 persen dari kapasitas, dan separuhnya dibuat bagi pasar ekspor.
"Meskipun berinvestasi secara signifikan di India, Ford telah merugi lebih dari 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk operasional selama 10 tahun terakhir, dan permintaan akan kendaraan baru jauh lebih sedikit dari perkiraan," ungkap Presiden dan CEO Ford Jim Farley.
Angka output rendah seperti itu, dipasangkan dengan fakta bahwa pabrik Sanand pada awalnya dibangun untuk memenuhi standar global Ford. Artinya biaya produksi akan terlalu mahal bila membuat mobil bagi pasar India secara menguntungkan.
Fasilitas Maraimala Nagar memang memungkinkan manufaktur bisa lebih hemat biaya. Akan tetapi upaya mempertahankan pabrik tunggal ini, yang membuat Ford Ecosport dan Ford Endeavour, dua model merek paling populer, tidak layak secara finansial.
Belum lagi bila konteksnya model jajaran Ford India makin menua, rendahnya permintaan untuk sektor model lama, dan kurangnya model pasar massal baru di masa mendatang.
Baca Juga: Ford Kembangkan Teknologi Baca Area Parkir Kosong
Di sisi lain, Ford akan terus hadir di India untuk meningkatkan tim solusi bisnis, yang mendukung operasi global perusahaan dengan fokus pada rekayasa, teknologi, dan operasi bisnis.
Perusahaan juga mengatakan bahwa India akan tetap menjadi tenaga kerja bergaji terbesar kedua Ford secara global dan selain Ford Business Solutions. Ford India akan melanjutkan manufaktur mesin untuk ekspor hingga kuartal kedua 2022.
Akan tetapi, sekitar 4.000 karyawan diperkirakan akan terpengaruh oleh perkembangan ini dan perusahaan akan bekerja sama dengan karyawan, serikat pekerja dan semua pemangku kepentingan untuk merencanakan penyelesaian yang adil.
Ford telah berkomitmen untuk mendukung pemilik yang ada dengan layanan, suku cadang aftermarket, dan layanan garansi. Diler juga akan beroperasi, karena jaringan akan tetap ada untuk mendukung kelanjutan penjualan impor. Namun, titik kontak pelanggan bisa berkurang, terutama di kota-kota kecil.
Di masa mendatang, Ford akan fokus mengimpor model khusus, seperti yang dilakukan di Australia dan Brasil. Ini berarti model seperti Ford Mustang, Ford Bronco, dan Ford Ranger yang sudah memiliki rencana peluncuran India tetap bisa meluncur.
Dan meski Ford Motor Company tidak lagi menggunakan India sebagai pusat manufaktur untuk mengekspor ke wilayah lain, Ford mengatakan akan terus bergantung pada pemasok suku cadang yang berbasis di India untuk produk globalnya.
Satu-satunya pilihan realistis Ford untuk tetap berada di India adalah memasuki kolaborasi atau joint venture (JV) dengan pembuat mobil lain di India.