Suara.com - Kasus Mitsubishi Xpander dan Toyota Fortuner yang tidak kuat menaklukkan tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik, belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Sebagai pereli Nasional yang telah melahap begitu banyak tikungan dan tanjakan curam setia kali berlaga di luar maupun dalam negeri, Rifat Sungkar memberikan tips cara mengantisipasi kejadian ini.
Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia ini mengatakan bahwa banyak mobil yang tidak bisa menanjak akibat pengambilan sudut atau angle salah.
"Problemnya adalah: banyak orang ingin mobil bisa menanjak dalam segala kondisi. Yang perlu dipahami adalah adanya sudut normal yang bisa dilalui mobil," jelas Rifat Sungkar, pereli tim XPANDER Rally Team (XRT) yang salah satu prestasi terbarunya meraih gelar juara umum di ajang Meikarta Sprint Rally 2020.
Baca Juga: Amankah Penggunaan Disinfektan untuk Kabin Mobil?
Ia menyatakan, bila kendaraan tidak dilengkapi LSD (Limited Slip Differential) maka akan mengalami kesulitan.
Juga menyatakan bahwa di semua video, mobil yang bisa menanjak selalu mengambil sudut paling luar.
"Sudut yang dalam hanya bisa dilakukan oleh mobil penggerak empat roda atau Four-wheel Drive (4WD)," jelas Rifat Sungkar.
Ia memberikan rekomendasi bahwa untuk melewati tanjakan yang curam pengemudi harus punya inisiatif untuk memperhatikan keselamatan.
"Untuk mendapatkan titik yang baik, suspensi harus mendapatkan sudut yang terbaik," tegas Rifat Sungkar.
Baca Juga: Ke Sulawesi Utara, Pereli Rifat Sungkar Sebut Lokasi Potensial untuk Balap Internasional