Suara.com - Kabar gembira datang dari salah satu produsen kendaraan militer Indonesia, PT Pindad (Persero). Salah satu produknya kini menjadi salah satu kandidat kendaraan militer Malaysia.
Dilansir dari Asia Business Daily dan kemudian ditulis ulang Utusan.com.my, panser Anoa akan menjadi calon kendaraan militer Malaysia jika menang tender.
PT Pindad akan bersaing dengan beberapa negara besar seperti Turki, Korea Selatan, dan Kanada.
Angkatan Darat Malaysia memang berencana untuk mengganti kendaraan militer miliknya dengan yang baru. Perlu diketahui, kendaraan militer Malaysia sudah digunakan sejak tahun 1981.
Saat ini, militer Malaysia menggunakan Sibmas 6x6 buatan Belgia dan Condor 4x4 buatan Jerman. Namun mereka berencana menggantinya karena teknologi dianggap sudah usang.
Kedua model kendaraan bersenjata tersebut diproduksi oleh produsen mesin terkenal di Eropa, Constructions Ferroviaires et Metalliques BN dan Henschel Wehrtechnik GmbH.
Diberitakan bahwa empat produsen diperkirakan akan ikut dalam tender ini, antara lain FNSS dari Turki, PT Pindad (Indonesia), General Dynamic Land System (Kanada), dan Hyundai Rotem (Korea Selatan).
Kementerian Pertahanan juga menetapkan syarat utama bahwa produk harus diproduksi di dalam negeri Malaysia untuk upaya transfer teknologi tinggi (ToT) dan pasokan suku cadang.

Berdasarkan penawaran saat ini, perusahaan Turki saat ini menjadi kandidat yang paling kuat untuk memenangi tender tersebut. Pasalnya sebelumnya mereka telah menjalin kerja sama dengan mitra lokalnya, DRB-Hicom Defense Technologies Sdn. Bhd.
Baca Juga: Itenas Bandung Kembangkan Jip Militer "Siluman", Bisa Melaju Hingga 120 Kpj
Usaha patungan tersebut memungkinkan anak perusahaan raksasa otomotif tersebut untuk memproduksi 257 kendaraan lapis baja amfibi multi-fungsi, PARS 8x8 yang diberi merek AV8 Gempita.