Suara.com - Vendor smartphone asal China, Xiaomi, resmi mengumumkan unit bisnis baru bernama Xiaomi Electronic Vehicle atau Xiaomi EV.
Ini adalah unit bisnis Xiaomi yang berkiprah untuk produk mobil listrik. Sebagai langkah awal, Xiaomi EV telah disuntik dana sebesar 10 miliar yuan atau Rp 22 triliun.
"Langkah ini menjadi tonggak penting realisasi inisiatif kendaraan listrik pintar dari Xiaomi yang sudah masuk fase pengembangan," kata Xiaomi dalam keterangan yang diterima, Minggu (5/9/2021).
Pada akhir Maret 2021 lalu, CEO dan Pendiri Xiaomi Lei Jun mengumumkan inisiatif bisnis kendaraan listrik dan komitmen Xiaomi menginvestasikan sekitar 10 miliar dolar AS (Rp 142,5 triliun) dalam 10 tahun mendatang.
Baca Juga: Tanpa Harus Beli Mobil Listrik, Volkswagen Siapkan Solusi Jitu Layanan Penyewaan
Lei Jun sendiri telah resmi menjadi kuasa hukum Xiaomi EV dan akan secara langsung memimpin tim produksi.
"Ini merupakan bukti komitmen, tekad, dan keyakinan untuk memperjuangkan perkembangan bisnis kendaraan listrik di dunia," tambah Xiaomi.
Dalam kurun waktu lima bulan sejak inisiasi bisnis diumumkan, tim Xiaomi EV telah melakukan lebih dari 2.000 survei dan mengunjungi 10 pelaku industri untuk memahami rantai industri secara menyeluruh.
Hal ini dilakukan agar Xiaomi dapat merumuskan produk akhir dan formasi tim yang tepat untuk mengembangkan Xiaomi EV.
Dalam pertemuan laporan pendapatan Q2 2021, Presiden Xiaomi Wang Xiang mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima sambutan luar biasa dari para pelaku industri otomotif, lewat 20.000 aplikasi kerja yang menunjukkan minat untuk bergabung.
Baca Juga: Keinginan Toyota di Sektor Mobil Listrik: Tak Sebatas CBU Namun CKD
Selain itu, sejak 25 Agustus, Xiaomi telah mengumumkan langkah perusahaan mengakuisisi perusahaan teknologi kendaraan otonom Deepmotion Tech.
"Ini menunjukan kesiapan dan fokus Xiaomi membangun teknologi otomotif bersama dengan jajaran tenaga ahli terdepan di bidangnya," klaim Xiaomi.
Kemudian, dengan sekitar 16.000 insinyur yang didukung dana penelitian 10 miliar yuan (Rp 22 triliun) di tahun 2020, Xiaomi percaya diri untuk mengumpulkan tenaga ahli terbaik.
Nantinya, tenaga ahli ini akan menghasilkan inovasi Artificial intelligence (AI), material produk, dan teknologi lain yang akan mendukung pengembangan Xiaomi EV.
Lebih lanjut, saat ini tim pengembangan Xiaomi EV tumbuh dengan cepat dan masih membuka kesempatan bagi individu berbakat di dunia untuk bergabung.
"Dengan sejumlah pencapaian yang dicatatkan Xiaomi di lima bulan sejak inisiasi diluncurkan, Xiaomi membuktikan kesiapannya untuk memulai perjalanan baru bersama teknologi, inovasi, dan performa Xiaomi EV yang patut dinantikan masyarakat dunia," pungkas Xiaomi.