Pangkas 60 Persen Produksi Karena Chip, Kondisi Maruti Suzuki Bakal Cepat Pulih?

Kamis, 02 September 2021 | 17:57 WIB
Pangkas 60 Persen Produksi Karena Chip, Kondisi Maruti Suzuki Bakal Cepat Pulih?
Logo Maruti Suzuki India [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembuat mobil terbesar India, Maruti Suzuki mengumumkan akan memangkas produksi kendaraan sebesar 60 persen akibat kekurangan chip semikonduktor.

Suzuki mulai merasakan dampak kekurangan chip semikonduktor pada Agustus. Namun keputusan untuk mulai memangkas jumlah produksi di pabrik Haryana dan Gujarat menunjukkan masalah yang semakin serius.

Perusahaan memproduksi 170.719 mobil pada Juli dan 165.576 pada Juni. Namun produksi pada September di dua pabrik bisa sekitar 40 persen surut dari output normal.

Suzuki S-Presso tampak buritan, produk ini sudah meluncur di India [Suzuki Global].
Suzuki S-Presso tampak buritan, produk ini sudah meluncur di India. Sebagai ilustrasi produk Maruti Suzuki [Suzuki Global].

Seorang analis di Investec Capital, Aditya Jhawar mengatakan, Maruti berada di posisi yang lebih baik daripada para pesaingnya mengatasi krisis chip.

Baca Juga: Terkendala Chip Semikonduktor, Pengiriman Tesla Roadster Baru Bisa Dilakukan 2023

"Modelnya cenderung memiliki fitur yang membutuhkan lebih sedikit semikonduktor," jelas Aditya Jhawar, dikutip dari Autobala.

Suzuki menggunakan semikonduktor yang lebih sederhana. Sementara pasokan yang lebih terbatas terjadi pada semikonduktor yang lebih kompleks.

"Kita akan melihat produksi untuk Suzuki kembali mendekati level normal sekitar Oktober dan November," katanya.

Seperti diketahui, rantai pasokan chip untuk kendaraan terganggu selama masa pandemi COVID-19. Hal ini diakibatkan meningkatnya permintaan chip yang digunakan dalam perangkat elektronik seperti komputer karena banyak orang bekerja dari rumah.

Baca Juga: Penjualan Global Toyota Alami Peningkatan, Namun Krisis Chip Tak Terhindarkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI