Suara.com - Pekan lalu, operasional Toyota e-Palette, sarana transportasi swakemudi bagi atlet dan official Paralimpiade Tokyo 2020 dari kampung atlet ke venue pulang pergi dihentikan sementara.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, salah satu unit Toyota e-Palette menabrak dan melukai seorang atlet Jepang tunanetra Aramitsu Kitazono di sebuah persimpangan.
"Sensor kendaraan mendeteksi penyeberangan pejalan kaki dan mengaktifkan rem otomatis, dan operator juga mengaktifkan rem darurat. Namun, (sebelumnya) kendaraan dan pejalan kaki bersentuhan atau bertabrakan sebelum kendaraan berhenti total," jelas Toyota, yang dikutip pada Selasa (31/8/2021).
Atlet Aramitsu Kitazono tidak terluka parah karena peristiwa tabrakan itu, namun harus menarik diri dari pertandingan judo Paralimpiade Tokyo 2021 pada Sabtu (28/8/2021) akibat luka memar.
Baca Juga: Menjelang IAA Mobility 2021 di Jerman, Hyundai Luncurkan Taksi Robo Otonom
Akio Toyoda, orang nomor satu Toyota terjun langsung menyampaikan permohonan maaf dan berharap peristiwa itu tidak terulang lagi. Pernyataan ini diunggah di kanal YouTube.
Kekinian, Toyota e-Palette telah beroperasi kembali, dengan serangkaian penambahan antisipasi.
"Operator menyertakan dua petugas keselamatan untuk mengawasi pejalan kaki," jelas juru bicara Toyota.
Selain itu, suara peringatan diperbesar volumenya, dan di luar kendaraan, para pemandu di perkampungan atlet juga ditingkatkan menjadi 20 orang dari enam petugas.
Sebagai produk masa depan, Toyota e-Palette sudah dipamerkan di Tokyo Motor Show 2019. Di saat yang sama, perusahaan berlogo tiga ellips ini menyatakan mengubah fungsinya dari perusahaan mobil menjadi mobilitas.
Baca Juga: Moeldoko Serahkan Bus MAB: Mobil Listrik Jawaban untuk Perubahan Lingkungan
Desain alat angkut swakemudi atau otonom ini mengandalkan sensor dan desain ruang yang mampu mengakomodasi kebutuhan semua atlet. Mulai yang berpostur tertinggi, sampai penyandang disabilitas dengan kursi roda.