Masa Pandemi COVID-19, Lebih Banyak Pembelian Mobil Secara Cash atau Non-Tunai?

Selasa, 31 Agustus 2021 | 12:10 WIB
Masa Pandemi COVID-19, Lebih Banyak Pembelian Mobil Secara Cash atau Non-Tunai?
Ilustrasi membeli mobil di masa pandemi COVID-15, di antaranya menggunakan layanan online [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan bahwa selama masa pandemi COVID-19 di 2021 pembelian mobil Toyota baik secara tunai dan cicilan relatif berimbang.

Hal ini dinilai berbeda dengan tahun sebelumnya atau di masa awal pandemi, yaitu 2020. Dalam periode itu, pembelian kendaraan Toyota cenderung dilakukan secara tunai atau cash.

"Saat ini sebenarnya hampir lima puluh - lima puluh persen. Sementara di tahun lalu, cash lebih tinggi, sekitar 55-45," ujar Anton Jimmi Suwandy, saat bincang virtual, baru-baru ini.

Ia menyebutkan pula bahwa sebelum pandemi mayoritas masyarakat membeli mobil secara kredit. Namun saat terjadi gelombang virus Corona sedunia, pihak lembaga pembiayaan tidak mau mengambil risiko.

Baca Juga: Mobil Swakemudi Toyota e-Palette Menabrak Pejalan Kaki, Akio Toyoda Meminta Maaf

Layanan pembelian mobil seru secara digital oleh EZDeal [screenshot finance.toyota.co.id].
Kini untuk trade-in, Toyota sajikan layanan seru secara digital oleh EZDeal [screenshot finance.toyota.co.id].

Pengajuan kredit terbilang ketat dan tidak bisa sembarangan. Dampaknya, banyak konsumen yang ingin membeli mobil baru harus membayar tunai.

"Beberapa tahun lalu kredit lebih tinggi, kira-kira 55 persen kredit, 45 persen cash. Tapi mungkin karena pandemi agak sedikit berubah. Jadi (pembelian) cash tahun lalu meningkat," tukas Anton Jimmi Suwandy.

Sebagai catatan tentang jual kembali mobil lama, dari data PT TAM rata-rata konsumen melakukan tukar tambah ata trade-in mobil yang dimiliki setelah kepemilikan empat hingga lima tahun.

"Sehubungan dengan trade-in sebenarnya bisa kapan saja, tapi memang ada hitung-hitungannya. Rata-rata orang tukar mobil empat sampai lima tahun, menurut hitungan PT TAM," ungkap Anton Jimmy Suwandy.

Namun demikian, ia menyarankan, setelah empat tahun sebaiknya diganti. Sebab harga mobil bekasnya masih lebih tinggi dibandingkan nilai kredit yang tersisa.

Baca Juga: Ketersediaan Chip Semikonduktor Menipis, Toyota Siap Pangkas Produksi Global

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI