Suara.com - Hyundai Australia melakukan recall atau penarikan kembali terhadap mobil listrik Hyundai Kona dan Hyundai IONIQ EV karena masalah baterai.
Ada 615 unit Hyundai Kona dan 208 Hyundai IONIQ masuk ke dalam daftar situs penarikan kendaraan Pemerintah Australia pada minggu lalu.
Sedangkan pelanggan yang terkena dampak juga sudah diberitahu lewat surat elektronik. Yaitu berisi imbauan untuk mendatangi bengkel resmi.
Menurut The Driven, Hyundai pertama kali memberi tahu pelanggan tentang masalah ini pada Maret, dan memberikan pernyataan kepada pemilik untuk segera segera datang ke bengkel agar memperbaiki mobil mereka.
Baca Juga: Empat Menteri RI dan Duta Besar Korea Selatan Hadiri Peresmian Fasilitas Oksigen Hyundai
Mobil listrik murni ini dilaporkan memiliki masalah yang disebabkan sel baterai. Pada dasarnya, kabel kutub negatif memiliki kemungkinan untuk menempel ke kutub positif. Hal ini bisa menyebabkan banyak masalah, mulai dari korsleting hingga kebakaran kendaraan.
Uniknya, masalah ini dilaporkan hanya berdampak pada kendaraan dengan baterai yang diproduksi di pabrik baterai LG Chem di Nanjing, China.
Secara total, setidaknya ada 77.000 unit Hyundai Kona dan 5.700 Hyundai IONIQ telah ditarik di seluruh dunia. Dalam daftar, Hyundai Kona listrik yang terdampak adalah model diproduksi periode 2018 dan 2020. Sedangkan model Hyundai IONIQ yang terdampak dipasarkan periode 2019 dan 2020.
"Konsumen yang terkena dampak akan dihubungi oleh Hyundai untuk mengatur jadwal penggantian baterai," tulis keterangan Vehicle Recalls Australia.
Namun, pernyataan terbaru Hyundai menegaskan bahwa tidak semua kendaraan yang dimaksud akan menerima penggantian baterai baru. Kondisinya akan dilihat terlebih dahulu.
Baca Juga: All-New MX-30 EV 2022, Mobil Listrik Perdana Mazda Tampil Tahun Ini
"Hyundai akan memeriksa, memperbarui perangkat lunak atau mengganti baterai jika ditemukan dalam keadaan rusak," bunyi pernyataan itu.
Dalam laporan tercatat sebanyak 15 unit kasus kebakaran di seluruh dunia yang dilaporkan, dampak dari masalah baterai. Dengan demikian risiko yang ditimbulkan relatif rendah jika dibandingkan dengan kebakaran terjadi akibat bahan bakar bensin.