Suara.com - Walau terkesan sederhana, namun urusan parkir kendaraan baik mobil maupun motor bisa membawa masalah pelik, termasuk bagi para pengusaha pemula.
Seperti pada curhatan warganet yang viral ini, di mana ia berkeluh kesah mengenai kendala yang ia temui saat membuka usaha gara-gara urusan parkir.
Kisah tersebut terekspos di dunia maya melalui hasil tangkapan layar yang diunggah oleh akun Twitter @SeputarTetangga, Minggu (29/8/2021).
Dalam cuitan ini, seorang pengusaha kosmetik mendapat masalah gegara ada oknum tetangga yang ingin menarik duit parkir pada pelanggan di lahan toko tersebut.
Baca Juga: Ketakutan Lihat Konvoi Dikira Geng Motor, S Ceburkan Diri dan Tewas di Kali Ciliwung
"Dari awal memang tidak menggunakan tukang parkir karena pelangganku rata-rata masih usia sekolah, belanja tak sampai 15 menit," ungkap warganet yang tak bisa disebutkan namanya ini.
"Kebetulan aku tinggal di daerah yang terkenal banyak preman kecil-kecilan. Beberapa kali minta untuk mengambil lahan parkir tapi tak kuperbolehkan, karena parkirnya di pekarangan rumah. Selain itu, ada faktor kasihan pada pelanggan (pernah ada yang protes karena ditarik parkir)," lanjutnya lagi.
Ia menuliskan bahwa ada tetangganya yang menelpon orang tua pengusaha untuk meminta lahan parkir, namun pengusaha kosmetik ini menolak permintaan tersebut.
"Sebulan yang lalu ada tetanggaku yang menelpon papaku untuk minta lahan parkir. Tentu saja tak kuberikan. (Kemarin aku baru tahu ternyata akhirnya dia meminta bantuan ormas untuk merebut lahan parkir," tulisnya lagi.
"Kemarin awalnya ada enam orang ormas datang ke toko. Sebagai informasi, aku jarang standby di toko karena di masa pandemi saya tak berani beramai-ramai," ungkapnya.
Baca Juga: Viral Pemuda Ngamuk Diberhentikan Polisi, Emosi sampai Pukul Motor
"Dua jam kemudian, mereka beramai-ramai datang ke rumah, kebetulan hanya mamaku yang didepan karena aku ketiduran. Aku kaget pas bangun mamaku bengong, matanya berkaca-kaca sambil bercerita kalau didatangi orang-orang itu," terusnya.
Sesaat kemudian, pengusaha kosmetik ini keluar dari kediamannya dan masih ditunggu oleh oknum-oknnum tersebut.
"Aku tanya mau apa, sudah ngobrol baik-baik, lalu mereka menyingkir pindah ke warung depan tokoku," lanjutnya.
Ia juga bercerita bahwa selama dua jam tersebut, sekelompok orang ini rupanya mengusir pelanggan toko. Sang pemilik toko ini sempat memarahi orang tersebut dan merekam mereka, hingga orang-orang ini pulang.
"Tidak lama kemudian, mereka kembali dengan membawa 20 orang, menutup akses masuk toko, nyaris memukul adikku,"
Kerumuman ini pun bertambah hingga 40 orang, pengusaha ini pun mengalah.
"Padahal tokoku kecil, selama PPKM omzet turun drastis. Sedihnya mereka gitu karena rasis, dari awal mereka sudah mengatai etnis saya," pungkasnya.
Bikin sedih, curhatan pengusaha ini rupanya menuai simpati dari warganet, seperti pada beberapa komentar berikut ini.
"Mari kita budayakan tidak bayar parkir kalau tidak ada karcis resmi Pemda/Pemkot atau kawasan parkir resmi. Awalnya juga takut lama-lama juga cuek," kata @wgs***.
"Kalo mbaknya baca tweetnya, mending tutup dulu 1-2 minggu biar mereka nggak ada penghasilan," tulis @nand***.
"Penyakit, penyakit, ckckck," kata @teoo***.