Suara.com - Rebelle Rally akan berlangsung di Gurun Nevada dan California, Amerika Serikat, pada 7-16 Oktober 2021. Pabrikan Mitsubishi telah menyiapkan Mitsubishi Outlander 2022 untuk berlaga di kawasan seluas lebih dari 2.000 km persegi itu. Livery dibuat khusus untuk memperingati ulang tahun ke-20 prestasi yang diukir pereli legendaris Jerman, Jutta Kleinschmidt di ajang Paris-Dakar Rally 2001.
Serunya, driver Jutta Kleinschmidt yang saat itu berpasangan dengan co-driver Andreas Schulz menjadi satu-satunya perempuan yang menjuarai Paris-Dakar Rally (kini disebut Dakar Rally). Rekor itumasih dipegangnya hingga kini. Atau dengan kata lain belum pecah kurun 20 tahun.
Perempuan kelahiran Koln, Jerman, 29 Agustus 1962 ini terjun di Paris-Dakar Rally sejak 1988 dan awalnya turun di kategori roda dua, menunggang motor produksi BMW.
Barulah di 1994 Jutta Kleinschmidt pindah haluan turun di nomor roda empat, dan di 1997 mencatatkan diri sebagai perempuan pertama yang memenangkan dua stage di kejuaraan reli dunia paling tangguh dan paling ganas itu.
Baca Juga: All-New MX-30 EV 2022, Mobil Listrik Perdana Mazda Tampil Tahun Ini
Tahun berikutnya ia memenangkan satu stage di kejuaraan sama, dan di 1999 menempati peringkat ketiga dengan co-driver Tina Thorner, serta menggeber Mitsubishi Pajero Evolution.
Setahun kemudian, bersama tunggangan dan co-driver sama menempati peringkat kelima. Lantas pada 2001 berhasil meraih juara pertama bersama Andreas Schulz. Sejak itulah ia dijuluki sebagai The Queen of Dakar. Setahun kemudian berada di peringkat kedua dengan mobil serta co-driver sama.
Sukses terakhir di pentas Paris-Dakar Rally diperolehnya pada 2005, naik podium nomor tiga, mengandalkan tunggangan Volkswagen Race Touareg 2, serta co-driver Fabrizia Pons.
Dikutip dari Deutsche Welle, Jutta Kleinschmidt awalnya berprofesi sebagai insinyur. Di apartemennya, saat ia memulai menyalurkan hobi balap off-road roda dua, teko untuk menyeduh kopi serta baki pemanggang kue disimpan di rak bersanding dengan kepala silinder dan berbagai komponen sepeda motor.
"Pada akhirnya dalam kejuaraan makna bertarung adalah untuk bertahan hidup. Untuk mencapai garis finish," kenang Jutta Kleinschmidt.
Baca Juga: Xiaomi Gandeng Startup Khusus untuk Kembangkan Mobil Listrik
"Awal-awal saya turun reli, belum punya tim. Jadi spare part dan komponen pengganti saya masukkan ke boks, lalu ditenteng sekalian di sepeda motor yang saya tunggangi," tukasnya.
Setelah memenangkan Ladies Trophy di Paris-Dakar Rally 1992, ia memutuskan menjadi atlet otomotif profesional dan meninggalkan pekerjaannya.
Selain berkarier sebagai atlet otomotif, pada 2000 Jutta Kleinschmidt mendirikan "Desert Academy". Yaitu tempat kursus intensif satu pekan yang mengupas cara bertarung di bawah terik matahari dan gurun pasir.
"Sederhana saja, saya ingin berbagi dengan semua orang tentang pengalaman bertarung di gurun. Ini bukan sebuah acara buat sendiri, namun mesti dirasakan bersama-sama," tukasnya.
Kabar Jutta Kleinschmidt terbaru kini terjun balap di Extreme E. Sebuah kejuaraan terakreditasi FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) berupa balap off-road internasional menggunakan SUV spesifikasi mobil listrik. Lokasinya adalah area remote di dunia mulai gurun Saudi Arabia hingga kutub utara.
Beberapa veteran pereli legendaris yang terjun di ajang ini selain Jutta Kleinschmidt adalah Sebastian Loeb dan Carlos Sainz Sr., ayah dari driver Formula One (F1) Carlos Sainz Jr. Sementara pemilik tim dari balap jet darat antara lain adalah Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.
Pada Mei 2021, sebagaimana unggahannya di laman media sosial Instagram, Jutta Kleinschmidt berlaga di Extreme E Dakar X Prix, Afrika bersama tunggangan yang dipreparasi tim Abt. Lantas kurang sepekan lalu, tiba di Greenland untuk persiapan berlaga di Extreme E Arctic X Prix.
Selamat bertarung di Extreme E dan selamat ulang tahun, Jutta Kleinschmidt!