Suara.com - General Motors menerapkan aturan ketat terhadap setiap karyawan yang ingin tetap bekerja. Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat ini mewajibkan semua pegawai harus sudah divaksinasi COVID-19.
Baru-baru ini, pihak carmaker yang menjadi payung banyak brand mobil khas Amerika itu mengkonfirmasi bahwa secara rahasia meminta 48.000 pekerja untuk mengungkapkan status vaksinasi mereka.
General Motors mengatakan tindakan ini untuk menilai tingkat kekebalan secara keseluruhan dan memastikan protokol kesehatan tetap berjalan.
Perusahaan meminta semua karyawan menanggapi surat pemberitahuan paling lambat 23 Agustus. Karyawan yang menyatakan bahwa mereka telah divaksinasi lengkap juga diminta untuk menyerahkan bukti bila telah divaksin.
Baca Juga: Perluasan Recall Chevrolet Bolt EV, General Motors Perlu 1 Miliar Dolar
"Pelaporan status vaksinasi karyawan kami membantu General Motors Medical menilai kekebalan keseluruhan populasi karyawan kami dan menentukan kapan kami harus melonggarkan atau memperketat protokol keselamatan COVID-19 seperti pemakaian masker, dan jarak antar individu," ujar Maria Raynal, Juru bicara General Motors, dikutip dari Carscoops.
Ia menambahkan, dalam upaya untuk meningkatkan pengumpulan data, perusahan telah mengambil langkah pertama terhadap karyawan di Amerika Serikat. Yaitu menerapkan proses wajib lapor.
"Kami akan mempertahankan pelaporan status vaksin dan mendorong karyawan kami untuk terus melaporkan update secara sukarela," kata Maria Raynal.
Berbicara dengan Detroit Free Press, presiden asosiasi pekerja otomotif Amerika Serikat (UAW) Ray Curry mengatakan serikat pekerja diharap dapat melaporkan status vaksinasi sebagai keputusan sukarela dan perusahaan akan terus mendorong karyawan untuk melakukan vaksinasi.
"Kami harap semua akan bersedia untuk duduk bersama serta berdiskusi demi situasi yang lebih baik," ungkapnya.
Baca Juga: Pernyataan Bersama Stellantis-Ford-General Motors untuk Dukungan Mobil listrik