Kunjungi Wuling Motors, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Jelaskan Mobil Listrik

Rabu, 25 Agustus 2021 | 08:51 WIB
Kunjungi Wuling Motors, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Jelaskan Mobil Listrik
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko melakukan uji coba mengendarai mobil listrik saat melakukan kunjungan ke PAbrik Wuling Motors di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) di Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (24/8) (ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengadakan kunjungan ke pabrik Wuling Motors di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) di Cikarang, Jawa Barat, pada Selasa (24/8/2021). Dalam kesempatan itu, beliau mengungkapkan seputar ekosistem mobil listrik di Tanah Air.

Dikutip dari kantor berita Antara, Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mengembangkan industri mobil listrik, termasuk berbagai infrastrukturnya. Meski tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.

"Perubahan yang cukup radikal ini memang tidak mudah. Namun yang paling penting, kita melihat sudah ada komitmen dari pemerintah terhadap mobil listrik," demikian tutur Moeldoko dalam keterangan tertulis KSP yang diterima kantor berita Antara di Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Mobil listrik Wuling Mini EV.
Mobil listrik Wuling Mini EV [Suara.com].

Moeldoko menyebutkan bahwa Indonesia semakin dekat dengan pengembangan industri mobil listrik. Saat ini infrastruktur untuk kegiatan produksi mobil listrik dalam negeri terus dikembangkan.

Selain itu, sejumlah industri otomotif dunia dari Jepang dan China juga telah menunjukkan keseriusan untuk berinvestasi industri mobil listrik di Indonesia.

Namun kembali lagi, tantangan yang dihadapi industri mobil listrik di Indonesia tidak akan mudah.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), realisasi total penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang semester pertama 2021 mencapai 1.900 unit. Angka ini tidak berbeda jauh dibandingkan penjualan pada periode yang sama di 2020 yang mencapai 1.234 unit. Padahal pasar Indonesia cukup besar, jika dilihat dari penjualan mobil dengan sistem Internal Combustion Engine (ICE).

Moeldoko dalam rilisnya menyebutkan bahwa berdasar survei konsultan manajemen Solidiance, pada 2018 ada tiga faktor penyebab rendahnya minat masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik. Yaitu:

  • Daya jelajah kendaraan listrik yang terbatas
  • Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih minim
  • Harga mobil listrik yang masih cenderung lebih mahal dibandingkan mobil konvensional.

Pemerintah tidak tinggal diam menanggapi masalah itu. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan.

Baca Juga: Peringkat Brand Mobil Listrik Dunia: Amerika Serikat Nomor Satu, Korea Keenam

Pada Maret 2021, KSP bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah mensosialisasikan program penggunaan mobil listrik di lingkungan kementerian dan lembaga melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI