Suara.com - Bos baru Bugatti, Mate Rimac menyebutkan tidak akan bermain aman setelah menjadi kepala perusahaan patungan Bugatti-Rimac.
Melalui kesepakatan yang dibuat bersama Volkswagen Group, Rimac akan bergabung dengan Porsche dan mengambil 55 persen saham dalam usaha patungan bareng Bugatti. Sementara Porsche akan memiliki 45 persen sisanya.
Porsche saat ini memiliki 24 persen saham di Rimac. Mate Rimac akan memimpin usaha patungan, sementara Oliver Blume dari Porsche dan Lutz Meschke akan bergabung sebagai dewan pengawas.
Dikutip dari Motor1.com, Mate Rimac lahir di Livno, Bosnia-Herzegovina pada 1988, dan pindah ke Jerman di usia tiga tahun. Sebelum berusia 18 tahun, ia telah memenangkan serangkaian kompetisi inovasi dan perkembangan teknologi. Yaitu di Jerman, Korea Selatan, dan negeri sendiri.
Baca Juga: Peringkat Brand Mobil Listrik Dunia: Amerika Serikat Nomor Satu, Korea Keenam
Lantas pulang ke tanah airnya, ia kuliah di VERN University di Zagreb. Salah satu karya teknologi Mate Rimac yang telah dipatenkan adalah iGlove, sarung tangan digital untuk menggantikan fungsi mouse dan keyboard.
Kesukaan Mate Rimac terbesar selain teknologi adalah dunia otomotif. Pada 2006, ia membangun BMW 323i (E30) untuk terjun balap lokal. Mesinnya soak, ia pun melakukan konversi sehingga lahir mobi listrik atau Electric Vehicle bertenaga 600 dk.
Hasil perdana belum sukses, namun di 2010 ia membukukan sukses menghadapi lawan-lawannya yang mengandalkan mesin berbahan bakar bensin. Rekornya dicatat FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) dan namanya masuk ke Guinness Book of Records pada 2011.
Sementara di sektor pengembangan EV, mulai 2010 Mate Rimac dan desainer Adriano Mudri menggarap supercar tenaga listrik Rimac yang perdana.
Dengan usianya yang baru 33 tahun, Mate Rimac pemimpin perusahaan otomotif termuda. Dan melalui kolaborasi yang dilakukan, ia mengantongi sederet rencana besar.
Baca Juga: Nissan: Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Murah, Asalkan Begini
"Saat ini taruhannya semakin besar. Tapi saya bukan orang yang bermain aman. Jadi, jika gesekan mungkin saja terjadi dengan pemegang saham kami dan orang-orang yang lebih berpengalaman yang masuk ke perusahaan," ujar Rimac, dikutip dari Carscoops.
Ia menambahkan, tentunya akan sangat menarik ketika orang berpikir dari mana dirinya berasal, yaitu Kroasia. Negara tanpa latar belakang industri otomotif.
"Kami sama sekali tidak tahu apa yang kami lakukan. Dan sekarang teknologi kami ada di banyak mobil, dan dengan Bugatti semua ini adalah tanggung jawab yang besar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mate Rimac menjelaskan seperti apa masa depan Bugatti di bawah kepemimpinannya. Dia menyebutkan ingin mengembalikan Bugatti ke akarnya dengan sejumlah model yang berbeda dan dilengkapi powertrain listrik.
"Dengan merek ini, bisa melakukan banyak hal. Mungkin SUV atau coupe kap mesin panjang atau sesuatu yang benar-benar gila yang tidak terpikirkan oleh siapa pun," tukas Mate Rimac bersemangat.