Suara.com - Persoalan jarak tempuh masih menjadi alasan calon konsumen belum bersedia beralih ke mobil listrik. Sudut pandangnya adalah situasi yang dialami pemilik mobil listrik, di mana stasiun pengisian daya atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tidak bisa ditemukan hingga kendaraan benar-benar tak bisa bergulir lagi. Inilah yang menimbulkan keragu-raguan.
Menilik kondisi ini, seorang penggemar kendaraan listrik asal Malaysia, Datuk Abdul Ghaffar Ramli mengembangkan charging yang bisa dibawa kemana-mana layaknya powerbank.
Dinamai Jerry Can, charging yang dikembangkan sejak Juni itu mampu mengisi baterai sebesar 2,4 kWh dalam waktu sekitar empat hingga lima jam.
"Pada dasarnya ini merupakan powerbank yang sangat besar untuk kendaraan listrik," ujar Ghaffar, dikutip dari Paultan.
Baca Juga: Biaya Kepemilikan Tesla Model 3 Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Toyota Camry
Powerbank mobil listrik yang dikembangkan Ghaffar merupakan serangkaian sel baterai 32650 LFP (lithium-iron-phosphate), dan pengisi daya eksternal 500 W.
Konektivitas ke kendaraan listrik menggunakan protokol CEE 16, yang terhubung ke EVSE melalui konektor Tipe 1 atau Tipe 2, tergantung pada kebutuhan kendaraan.
Meskipun paket baterai ini mampu menyalurkan daya hingga 2,4 kWh, namun Ghaffar mengatakan dia belum dapat memaksimalkan daya karena ada beberapa sel baterai yang tidak berfungsi.
Dengan jarak tempuh sejauh 14 sampai 15 km diakui memang belum dapat sepenuhnya menolong para pengguna mobil listrik. Terlebih jika fasilitas SPKLU belum merata.
Di saat mendatang, Ghaffar sedang mengerjakan paket tambahan yang akan menggunakan 16 baterai sel prismatik, sebagai pengganti 128 sel baterai 32650 silinder dari unit yang saat ini dengan bobot 35,4 kg.
Baca Juga: Tampil Keren Saat Menangkap Pencuri Mobil, Jordan Williams Tertegun Dapat Bonus Cincin
"Paket baterai kedua tidak akan memiliki inverter sendiri, melainkan berpasangan dengan unit baterai yang ada," jelas Ghaffar.