General Motors mengatakan penarikan itu mencakup semua kendaraan Chevrolet Bolt tersisa yang sebelumnya tidak ditarik pada Juli. GM mengatakan akan mengganti modul baterai rusak di Chevrolet Bolt EV dengan modul baru.
General motors serta LGES memiliki usaha patungan, Ultium Cells LLC, yang membangun pabrik sel baterai di Ohio dan Tennessee, Amerika Serikat. Rencananya akan menambah dua lagi setelah proyek ini.
General motors menyatakan akan menggunakan baterai generasi berbeda ketika meluncurkan kendaraan listrik Hummer dan Cadillac tahun depan.
Sebagai catatan, pada Juli, General Motors mengeluarkan penarikan hampir 69 ribu unit Chevrolet Bolt karena risiko kebakaran setelah ada laporan dua kasus. Serta menyebutkan akan mengganti modul baterai yang rusak sesuai kebutuhan.
Dan penarikan Juli berlangsung setelah General Motors dan pihak Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) menyebutkan pemilik Chevrolet Bolt untuk memarkir kendaraan mereka jauh dari rumah setelah mengisi ulang daya listrik. Tidak diperkenankan mengisi daya di dalam ruangan semalaman.
Pembuat mobil mengatakan, meski jarang terjadi, baterai yang dipasok ke General Motors mungkin memiliki dua cacat manufaktur. Yaitu tab anoda yang sobek dan pemisah yang terlipat, yang meningkatkan risiko kebakaran.
Setelah kebakaran kesepuluh terjadi atas baterai mobil Chevrolet Bolt EV Chandler, Arizona, Amerika Serikat, pihak General Motors mengatakan "menemukan cacat manufaktur pada sel baterai tertentu yang diproduksi di fasilitas manufaktur LG di luar pabrik Ochang, Korea."
Penarikan baru mencakup 9.335 Chevrolet Bolt EV dari model 2019 yang tidak termasuk dalam penarikan sebelumnya. Serta 63.683 unit, dari model 2020-2022 Chevrolet Bolt EV dan EUV atau Exclusive Use of Vehicle.
Baca Juga: Enam Pabrikan Otomotif di Korea Selatan Recall 29.000 Kendaraan Akibat Komponen Rusak