Suara.com - Kehadiran pembuat mobil asal China di pasar otomotif Nasional turut memberikan warna tersendiri. Yaitu kompetisi mulai harga produk, teknologi, hingga memenangkan hati konsumen di Indonesia. Apalagi, sebelumnya carmaker Jepang diketahui merajai pentas otomotif Tanah Air.
Harga yang lebih terjangkau dan royal akan fitur membuat pabrikan asal Negeri Tirai Bambu perlahan mendapatkan tempat di hati masyarakat kita.
Situasi kekinian soal trend maraknya carmaker China di Indonesia tidak membuat PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) terpengaruh. Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Tetsuhiro Tsuchida mengatakan, Mitsubishi tetaplah Mitsubishi.
"Kalau ditanyakan kami terpengaruh dengan merek China, kami tidak terpengaruh. Mitsubishi tetap Mitsubishi, China tetap China," ujar Tetsuhiro Tsuchida, dalam sesi virtual conference bersama MMKSI , Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Mitsubishi Merdeka, Nikmati Promo Menarik HUT Kemerdekaan RI Sebulan Lamanya
Meski demikian, Tetsuhiro Tsuchida menyatakan sangat mengapresiasi kehadiran para pabrikan Negeri Tirai Bambu. Pasalnya membuat persaingan semakin baik.
"Mitsubihsi apresiasi dengan adanya persaingan sehat dari pemain China. Market jadi lebih sehat, kami welcome sekali dengan tantangan seperti itu," ungkapnya.
Sebelumnya seperti dilaporkan Nikkei Asia, posisi Mitsubishi Motors di kawasan Asia Tenggara terkepung oleh pendatang baru asal China dan pemain asal Jepang lainnya.
Padahal perusahaan berlogo tiga berlian ini memiliki pasar yang cukup besar di Asia Tenggara, dengan pangsa pasar sekitar 15 persen di Filipina, 10 persen di Indonesia, dan 7 persen di Thailand.
Sebaliknya, Mitsubishi hanya memperoleh 1,7 persen saham di negara asalnya di Jepang. Wilayah ini menyumbang 77 persen atau 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari total laba yang diperoleh pembuat mobil selama lima tahun hingga tahun fiskal yang berakhir Maret 2020.
Baca Juga: Alasan Mitsubishi Xpander Masih Menjadi MPV yang Diminati Konsumen