Jadi Pembicara di PSAPI, Menteri Perhubungan: Indonesia Kembangkan Pesawat Listrik

Rabu, 18 Agustus 2021 | 19:14 WIB
Jadi Pembicara di PSAPI, Menteri Perhubungan: Indonesia Kembangkan Pesawat Listrik
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pesawat N219 buatan PT DI di Hangar PT DI, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021) [ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hadir sebagai key speaker atau pembicara kunci dalam  monthly meeting yang digelar Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) dan peluncuran edisi perdana majalah Air Power Magz, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan Indonesia siap mengembangkan model pesawat terbang bertenaga listrik.

Dikutip dari kantor berita Antara pada Rabu (18/8/2021), penelitian model pesawat terbang bertenaga listrik ini sedang dan terus dilakukan.

Menteri Perhubungan menambahkan bahwa pengembangan pesawat terbang bertenaga listrik bakal memicu penurunan harga tiket pesawat.

"Kegiatan penelitian yang mengembangkan pesawat udara bertenaga listrik sedang dan terus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya dapat menurunkan emisi C02, biaya operasional dan biaya lebih rendah, sehingga berdampak pada penurunan harga tiket," ungkap Budi Karya Sumadi.

Baca Juga: Perkuat Perlindungan Data, China Pastikan Industri Otomotif Perhatikan Privasi Pengguna

Menhub Budi Karya Sumadi menjajal motor listri di Lapangan Stasiun Bekasi Timur [Antara]
Menhub Budi Karya Sumadi menjajal motor listrik hasil konversi di Lapangan Stasiun Bekasi Timur [Antara]

Sebagai negara kepulauan, industri penerbangan memiliki peran besar dan utama dalam membangun konektivitas sebagai transportasi utama pergerakan warga.

Selain itu, industri penerbangan juga menjadi salah satu penggerak nadi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk itu, industri penerbangan di Indonesia perlu dan terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi.

"Seiring dengan perkembangan dan tantangan yang dihadapi, industri penerbangan perlu melakukan berbagai terobosan dan inovasi termasuk, mengembangkan teknologi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan," tukas Menteri Perhubungan.

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Peluncuran Air Power Magz dan Indonesia Menyongsong Electrical Aircraft" itu hadir Ketua PSAPI Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, Dirjen Perhubungan Udara, President Director IPTN North America Danet Suryatama, Research and Development PSAPI Tommy T Andoko dan Systems Manager PSAPI Rachmat Kartakusuma.

Peserta lainnya, di antaranya adalah Kepala BASARNAS Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, Kepala Badan Litbang Kemenhub, Sekretaris Jenderal Kemenhub, dan Kepala Pusat Litbang Transportasi Udara.

Baca Juga: Carmaker Ingin Perluasan Bisnis Taksi Terbang? Ini Riset Biayanya Bila Ingin Sukses

Taksi udara Hyundai yang diharapkan muncul di bandara mulai 2025 [Hyundai via Carscoops].
Taksi udara Hyundai yang diharapkan muncul di bandara mulai 2025, seperti perpaduan mobil dan helikopter. Sebagai ilustrasi [Hyundai via Carscoops].

Sebagai catatan, kendaraan listrik sebetulnya sudah mulai digunakan pada 1900-an, dengan Baker Electric sebagai salah satu produsen yang menggarapnya di sektor komersial. Kemudian peran wahana terelektrifikasi digantikan mesin bakar. Dan kekinian kembali in serta menjadi kendaraan masa depan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menyebutkan kendaraan darat mulai menggunakan tenaga listrik, baik mobil, kendaraan besar (bus) sepeda, sekuter, dan sepeda motor listrik, termasuk pesawat terbang yang diharapkan kemudian beralih seluruhnya menggunakan kendaraan berbasis listrik.

Kekinian, pesawat udara masih menggunakan baterai dimensi gambot atau besar sehingga bobot kendaraan udara semakin berat dibandingkan pesawat bermesin BBM atau konvensional.

GL-10, pesawat listrik bermesin 10 yang dikembangkan NASA (Credit: NASA Langley/David C Bowman).
GL-10, pesawat listrik bermesin 10 yang dikembangkan NASA (NASA Langley/David C Bowman).

Dan di lain pihak, teknologi baterai yang digunakan saat ini belum dapat digunakan untuk menghasilkan kecepatan setara dengan pesawat udara kita kenal sekarang ini.

Chief Engineer dari ElektrikCar LLC Danet Suryatama PhD mengatakan bahwa untuk elektrifikasi sebuah kendaraan, baik pesawat terbang maupun mobil tidak harus menggunakan baterai sepenuhnya, tetapi bisa dipadukan tenaga hidrogen.

Sebagai bagian dari FGD, Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim secara resmi meluncurkan majalah elektronik Air Power Magz, sebuah majalah kedirgantaraan dan militer. Bisa diakses via Instagram @psapi.id

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI