Suara.com - Montir atau tenaga mekanik ini kerap disapa Ika atau Ika Dafid, nama panjangnya Roihatul Jannah. Tengah viral di media sosial Facebook, karena terlihat tengah bongkar-pasang mesin motor. Sungguh keren, apalagi menilik latar belakangnya sebagai mantan ibu guru Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Kediri. Alasannya adalah kesetaraan kerja. Sebuah tema yang mengena dengan makna kemerdekaan. Termasuk Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Dikutip dari Beritajatim.com, jaringan Suara.com, Mekanik Ika ditemui saat tengah sibuk servis sepeda motor konsumen di bengkel motor Sumber Arta Makmur, Dusun Jati Malang, Desa Kedawuh, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Selasa (17/8/2021) siang.
Bengkel Sumber Arta Makmur itu adalah tempat usaha pribadi Ika. Dia memanfaatkan halaman rumah orang tuanya untuk membuka usaha bengkel bersama adik kandungnya, Fardani.
Berbekal ijazah sarjana pendidikan sekolah dasar, awalnya Roihatul Jannah atau Ika (33) menjadi guru TK PKK Kedawung, selama dua tahun (2008-2010). Lantas menjadi guru Sekolah Dasar atau SD.
Baca Juga: Merayakan Kemerdekaan RI ke-76, GoFood Bagikan Promo Rp1
Akan tetapi, kesukaannya di dunia otomotif saat remaja lebih kuat memanggil. Dari upaya membantu adiknya bongkar pasang dapur pacu, ia belajar soal mesin. Sampai akhirnya mantap menutup karier sebagai tenaga pendidik dan menjadi seorang tenaga mekanik.
Setelah mendalami mesin, istri dari lelaki bernama Dafid itu cakap melakukan servis sepeda motor, mulai perbaikan ringan, membersihkan karburator, sampai memasang aksesoris kendaraan. Seluruhnya hasil bimbingan Fardani.
"Bagi saya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan asalkan kita punya niat dan tekad yang kuat. Meskipun berbeda dari latar belakang kita," jelas Ika kepada Beritajatim.com sebagaimana dikutip Suara.com.
Mengenang awalnya bekerja sebagai tenaga mekanik sepeda motor, Ika mendapatkan cibiran dari teman-temannya. Mengingat latar belakangnya adalah sarjana dunia pendidikan, akan tetapi gemar mengoperasikan peralatan bengkel sampai berlumuran oli dan gemuk motor.
"Awal-awal, teman-teman banyak yang bilang, "Kok kamu gini? Padahal latar belakang pendidikannya begitu", atau "Kenapa begini, kamu mau kotor-kotoran seperti ini, kok tidak eman (sayang) sekolahnya?"," kisah Ika menirukan komentar beberapa orang yang dikenalnya.
Baca Juga: HUT Kemerdekaan RI ke-76, Kawasaki New Ninja ZX-25R Warna Merah Delivery Pertama
Akan tetapi ibu dua anak ini terus melangkah sesuai panggilan hatinya. Terpenting izin dari suami dan orangtua telah ia kantongi.
"Yang penting apa yang saya kerjakan halal. Tidak merugikan orang lain," tukas Ika.
Kekinian, terjun sebagai mekanik dan mengusahakan bengkel motor kurun setahun, tempat usahanya cukup ramai. Bahkan sebelum pandemi COVID-19 setiap hari ia bisa menangani lima unit kendaraan roda dua untuk layanan servis.
Adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Diperpanjang cukup memukul usaha yang tengah dirintisnya.
"Semoga pandemi bisa segera berakhir, sehingga usaha bisa kembali normal. Jika ekonomi kembali pulih, semua sektor usaha bergerak. Bengkel saya bisa kembali laris," demikian harapan Ika, Roihatul Jannah.