Suara.com - Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, berlibur ke luar kota dengan menggunakan mobil pribadi sudah menjadi tradisi. Tak jarang, kasur ikut diangkut masuk kabin.
Alasannya tentu saja sangat bisa diterima. Antara lain, agar anak-anak bisa bermain dan beristirahat. Kedua, penumpang dewasa pun bisa menggunakannya saat lelah.
Ditinjau dari peraturan lalu lintas, membawa kasur sebagai tempat tidur di dalam mobil tidak menyalahi aturan, selama penumpang tidak melebihi kapasitas kendaraan.
Namun dari segi keselamatan, seperti dikutip dari mobil88, membawa kasur di dalam mobil saat liburan tidak direkomendasikan.
Baca Juga: Ada Kabar Suzuki S-Presso Masuk ke Indonesia, Penjelasannya Begini
Berikut adalah wacana mengapa sebaiknya tidak membawa matras atau kasur ke dalam kabin:
Kasur Tidak Memiliki Seat Belt
- Seperti yang kita tahu, peranan seat belt dalam menjaga keselamatan penumpang sangatlah krusial. Apabila kita menaruh kasur di dalam mobil tentu saja seatbelt kursi tidak akan bisa dipakai.
- Mengendarai mobil tanpa menggunakan seatbelt tentu berbahaya karena penumpang dapat terbentur berbagai benda keras di dalam mobil yang akan menimbulkan cedera serius.
- Saat terjadi pengereman mendadak, penumpang di atas kasur atau matras bisa saja terpelanting karena adanya energi percepatan dan perlambatan.
Tidak Didesain untuk Mobil
- Kasur bukanlah suatu benda yang dirancang untuk digunakan didalam mobil. Terkecuali kasur yang memang khusus mobil rekreasi (RV) atau bus.
- Oleh karena itu desainnya tidak dirancang untuk menahan badan penumpang ketika melakukan manuver sehingga penumpang yang tidur di kasur akan mudah terguncang atau terlempar ketika mobil berbelok atau mengerem.
Membawa kasur didalam mobil memanglah nyaman dan praktis. Apalagi jika membawa anak-anak yang biasanya rewel akibat lelah terlalu lama duduk di mobil. - Namun dengan faktor keselamatan yang berkurang jauh karena penggunaan kasur di dalam mobil, sebaiknya hal ini tidak dilakukan.